
Kabar Baik: Obat Penawar Ini Berhasil Sembuhkan Ginjal Pasien

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Mohammad Syahril menyebutkan bahwa sebagian besar pasien anak Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM) menunjukkan perkembangan kondisi yang baik. Kondisi pasien membaik sejak diberikan Fomepizole, obat antidotum atau penawar racun untuk ginjal.
"Sekitar 95% pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang terus membaik setelah penggunaan Fomepizole, artinya efikasinya baik dalam memberikan kesembuhan," sebut dr. Syahril melalui keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (3/11/2022).
Syahril menyebutkan, membaiknya kondisi pasien setelah diberikan terapi pengobatan Fomepizole membuktikan bahwa pengobatan berjalan efektif dalam menyembuhkan dan mengurangi munculnya gejala.
Jubir Kemenkes tersebut juga menampik isu yang menuding pemerintah mencari cuan atas obat-obatan yang dipilih untuk pengobatan Gangguan Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) pada anak.
"Kami sampaikan tidak ada komersialisasi obat-obatan oleh Kemenkes, tetapi semata-mata untuk menyelamatkan anak-anak," tegas Syahril.
Syahril mengatakan, rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penggunaan Fomepizole menjadi pertimbangan matang Kemenkes dalam memilih obat antidotum tersebut untuk menangani kasus gagal ginjal akut pada anak.
Saat ini, Kemenkes telah memiliki 246 vial Fomepizole dengan 87 persen di antaranya adalah donasi gratis dari Australia dan Jepang. Secara rinci, Indonesia memperoleh 200 donasi vial dari Perusahaan Takeda, Jepang dan 16 donasi vial dari Australia. Sedangkan, 30 vial sisanya adalah hasil pembelian dari Singapura.
Sebelumnya, Kemenkes telah mengumumkan bahwa pihaknya telah mendistribusikan 146 vial obat penawar Fomepizole ke 17 Rumah Sakit (RS) yang menangani pasien gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak.
"Sampai 31 Oktober 2022 ini, kita (Kemenkes) mendatangkan obat Fomepizole sebanyak 146 vial dan sudah kita sebarkan di 17 RS yang ada di Indonesia," sebut Syahril dalam konferensi pers daring, Selasa (1/11/2022).
Berdasarkan data Kemenkes, obat-obat tersebut telah didistribusikan ke 3 RS di DKI Jakarta, 3 RS di Jawa Barat, 2 RS di Bali, dan 1 RS di masing-masing provinsi, yaitu Jawa Timur, DI Yogyakarta, Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Hingga Selasa (1/11/2022), Kemenkes telah mencatat 325 total kasus pasien gagal ginjal akut pada anak di seluruh Indonesia. Dari 325 total pasien, 178 pasien lainnya telah dinyatakan meninggal dunia.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak yang Meninggal, Kenapa Gagal Ginjal Akut Bukan KLB?