Covid Bisa Sebabkan Gejala Berat Ini, Sampai Tak Bisa Menelan

hsy, CNBC Indonesia
03 August 2022 16:10
Tenaga kesehatan berjalan di kawasan zona merah Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, 11/9. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyiapkan tower 5 yang direncanakan beroperasi malam ini untuk fasilitas isolasi mandiri bagi  pasien tanpa gejala. 
Kapasitas tower 5, memiliki  32 lantai 886 kamar di kali 2 bed jadi 1772 kamar tower 5. Koordinator Dokter Lapangan Observasi rumah sakit Darurat Wisma Atlet Muhammad Arifin mengatakan Tower 1-7 semua hidup karena pengecekan lampu. Tower 6&7 tidak full namun sudah terisi 70%.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, Jumat (11/9). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 varian Omicron memunculkan gejala yang berbeda-beda di setiap orang. Gejala yang umum dilaporkan pasien Covid di antaranya adalah demam, batuk, flu dan sakit tenggorokan. 

Namun, selain itu, pasien Covid juga bisa mengalami gejala berat sampai sulit menelan, seperti yang dialami dokter Mike Hansen dari Board Certified Internal Medicine, Pulmonary Disease, & Critical Care Medicine. Hansen menceritakan pengalamannya terinfeksi Omicron BA.5 di YouTube. 

Beberapa hari usai menonton konser, Hansen mulai mengalami gejala kelelahan, demam, sakit tenggorokan, pilek, dan akhirnya batuk.

"Bagian terburuknya adalah tiga hingga empat hari pertama," katanya, dikutip dari Times of India, Rabu (3/8/2022).

"Sakit tenggorokan saya sebenarnya tidak mengganggu ketika minum atau menelan, namun setiap kali ada air liur di belakang tenggorokan dan saya akan menelan, itu sangat menyakitkan."

Menurut data dari aplikasi ZOE Health Study, jutaan kontributor melaporkan sakit tenggorokan sebagai gejala COVID yang sangat umum.

"Rata-rata, tujuh dari sepuluh orang dewasa yang sudah divaksin dua atau tiga kali akan mengalami sakit tenggorokan dengan varian Omicron," kata peneliti ZOE.

Menurut para ahli, sakit tenggorokan yang disebabkan oleh COVID biasanya muncul pada minggu pertama sakit. Gejala ini bisa berkembang menjadi lebih buruk pada hari pertama infeksi, namun semakin ringan seiring waktu.

"Rata-rata, sakit tenggorokan bisa berlangsung lima hari. Jika sakit tenggorokan Anda bertahan lebih dari lima hari, itu tidak mungkin COVID-19," menurut tim peneliti di kesehatan ZOE.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Gejala Covid Omicron yang Paling Umum, Ada Anosmia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular