Dampak Resesi Ekonomi: Rolex Dkk Banting Harga!

Jakarta, CNBC Indonesia - Jam tangan adalah sebuah aksesori yang boleh dibilang redundant pada era digital saat ini. Untuk mengetahui sekarang pukul berapa, Anda cukup melihat ponsel (yang sudah hampir setiap saat ada di genggaman). So, buat apa repot-repot pakai jam tangan?
Oleh karena itu, jam tangan lebih tepat diberi predikat sebagai perhiasan. Jam tangan, apalagi yang mewah alias luxury, adalah simbol status sosial.
Di pergelangan mewah para penggede, kerap terlihat jam tangan yang hanya bisa diimpikan oleh rakyat jelata. Rolex Daytona, Audemars Piguet (AP) Royal Oak, atau Patek Philippe Nautilus adalah beberapa tipe yang menjadi holygrail para pecandu horologi.
Harga produk-produk itu bukan main mahalnya. Rolex Daytona, misalnya. Untuk tipe yang paling basic, terbuat dari konstruksi baja tahan karat (stainless steel), harganya mulai dari Rp 421 juta, mengutip situs chrono24.com. Sementara tipe paling mahal, yang memiliki komponen emas putih, dibanderol mulai dari Rp 716 juta.
![]() |
Sementara AP Royal Oak, masih mengutip chrono24, paling murah dihargai Rp 92 juta. Paling mahal bisa mencapai Rp 594 juta.
![]() |
Kemudian untuk Patek Nautilus, masih menurut chrono24, harga termurah adalah varian untuk perempuan yakni Rp 153 juta. Paling mahal adalah yang dilengkapi dengan fitur atau komplikasi penghitung waktu (chronograph) dengan label harga Rp 1,76 miliar.
![]() |
Berbagai jam tangan ini memang bukan untuk manusia normal. Hanya mereka yang berduit yang bisa membelinya. Apalagi kalau membeli di pasar sekunder, harga bisa jauh lebih tinggi ketimbang harga ritel.
Namun kini para kelompok berduit itu sedang susah. Memang tidak benar-benar sampai jatuh miskin, tetapi kekayaan mereka susut seiring kejatuhan pasar modal.
Sejak akhir 2021 hingga akhir pekan lalu, indeks S&P 500 sudah anjlok 18,19%. Sementara Nasdaq Composite ambruk 25,63%. Koreksi yang sudah di atas 20% menandakan pasar berada dalam kondisi tertekan atau bear market.
Kejatuhan bursa saham ikut membuat kekayaan para miliarder menyusut. Contohnya Elon Musk, yang oleh Forbes masih didapuk sebagai orang terkaya di dunia.
Per 30 Juni 2022, Musk memegang 162,96 juta unit saham Tesla, perusahaan otomotif yang didirikannya. Akhir pekan lalu, saham Tesla dibanderol US$ 752,29/unit.
Artinya, kekayaan Musk dari saham Tesla saja adalah US$ 122,59 miliar. Dengan asumsi US$ 1 setara Rp 14.981 seperti kurs tengah Bank Indonesia (BI) tertanggal 8 Juli 2022, kekayaan Musk adalah Rp 1.836,6 triliun.
Akhir tahun lalu, Musk masih memegang saham Tesla sebanyak 172,61 juta unit. Kala itu, harga saham Tesla adalah US$ 1.199,78.
Jadi, kekayaan Musk kala itu adalah US$ 207,09 miliar. Jika dirupiahkan dengan kurs terbaru, maka sama dengan Rp 3.102,44 triliun.
Dengan demikian, kekayaan Musk berkurang 40,8% sepanjang tahun ini. Secara nominal, harga Tony Stark versi dunia nyata itu menguap Rp 1.264,84 triliun. Wow...
Orang-orang seperti Musk adalah target pasar dari Rolex, AP, dan Patek. Saat pasar itu sedang gamang, maka harga Rolex dkk ikut terguncang.
Mengutip Washington Post, kini harga Rolex Daytona, AP Royal Oak, dan Patek Nautilus sudah turun. Namun memang masih jauh lebih tinggi dibandingkan harga awal atau ritel. Jika Anda bisa mendapat jam tangan itu di butik ritel, maka Anda layak dapat bintang.
![]() |
Kelesuan ekonomi, yang bisa berujung resesi, memang berdampak ke mana-mana. Bagi industri jam tangan, efeknya pun terasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Jam Tangan Sultan, Ini Alasan Rolex Harganya Selangit
(aji/aji)