Bill Gates-Elon Musk Buka Suara Soal Kedatangan Resesi di AS

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
27 June 2022 08:40
Bill Gates Bicara Bahaya Bitcoin & Elon Musk
Foto: Bill Gates Bicara Bahaya Bitcoin & Elon Musk

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Elon Musk memberhentikan 10% karyawannya beberapa waktu lalu karena khawatir dengan resesi sempat dianggap isapan jempol belaka oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Padahal, kini Elon tidak sendirian, karena Bill Gates juga percaya dengan resesi AS yang akan datang sebelum akhir tahun depan. Pernyataan deretan orang terkaya di dunia ini semakin menggemakan alarm yang lebih dulu dibunyikan oleh beragam lembaga keuangan dan para CEO global.

Kekhawatiran ini muncul saat Federal Reserve atau bank sentral AS bergerak untuk mengatasi inflasi tinggi dengan kenaikan suku bunga yang lebih curam dari perkiraan.

Peringatan tentang resesi yang akan datang telah meningkat sejak keputusan Federal Reserve atau Bank Sentral AS bulan ini yang menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin ke kisaran target 1,5% hingga 1,75%.

Hal itu menjadi kenaikan suku bunga paling curam sejak 1994. Keputusan The Fed datang setelah Departemen Tenaga Kerja merilis data awal bulan ini yang menunjukkan angka inflasi tahunan yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,6% pada bulan Mei 2022.

Ini adalah kenaikan harga konsumen terbesar selama 12 bulan yang telah disaksikan Negeri Paman Sam dalam lebih dari 40 tahun.

Kondisi tersebut juga membuat sejumlah miliarder dunia berbicara tentang potensi resesi yang bakal menimpa AS.

Elon Musk, orang terkaya di dunia dalam sebuah wawancara pada Selasa mengatakan resesi "tidak dapat dihindari di beberapa titik. Kemungkinan besar terjadi, meski tidak dalam waktu dekat".

Sementara itu, Bill Gates berbagi sentimen serupa dalam sebuah wawancara dengan Fareed Zakaria bulan lalu. Dia mengatakan, setuju dengan "bear atau pasar turun" dan bahwa dunia sedang menuju perlambatan ekonomi dalam "waktu dekat" di tengah dampak pandemi dan serangan Rusia ke Ukraina.

Ada pula Jamie Dimon, CEO JP Morgan memperingatkan 'badai' ekonomi bakal datang yang dipicu oleh konflik di Ukraina dan inflasi tinggi. Ia juga mengatakan, banknya sedang mempersiapkan "hasil buruk" di awal bulan ini.

Carl Icahn, seorang investor aktivis juga memperingatkan kedatangan resesi "atau bahkan lebih buruk," dalam sebuah wawancara dengan CNBC International pada bulan Maret. Ia menyalahkan inflasi tinggi dan menyatakan keraguan apakah Fed dapat meredamnya. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Makin 'Gelap'! Amerika Serikat & Eropa Mengkhawatirkan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular