Aplikasi Kencan Korea Ini Wajibkan Member Pria Berduit Tebal

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Selasa, 07/06/2022 19:14 WIB
Foto: Salah satu landmark terkenal Korea Selatan, di Seoul, Korea Selatan. (AP / Lee Jin-man)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah aplikasi kencan di Korea mewajibkan pendaftar pria memenuhi kriteria khusus yang tidak biasa. Para calon pendaftar pria setidaknya wajib memiliki salah satu dari syarat berikut, seperti ijazah dari universitas terkemuka, pekerjaan bergaji tinggi, kekayaan bersih yang cukup besar, atau setidaknya mobil mewah.

Mengutip Korea Herald, ini merupakan persyaratan bagi pria untuk memenuhi syarat untuk menjadi member layanan perjodohan di aplikasi Gold Spoon, yang memiliki lebih dari 470.000 anggota.

"Kami benar-benar mengevaluasi kemampuan keuangan kandidat pria dengan melihat kontrak kerja atau daftar properti mereka. Kencanlah dengan orang-orang bergaji tinggi yang disaring dengan hati-hati oleh kami," demikian bunyi iklan aplikasi tersebut.


Klien VIP aplikasi ini terdiri dari kalangan dokter, pengacara, dan profesi lainnya yang bergaji tertinggi, menurut iklan aplikasi.

Sedangkan untuk wanita, proses pendaftaran Gold Spoon cukup sederhana, yakni hanya mengunggah foto selfie. Jika mereka menerima evaluasi 3,6 poin dari 5, berdasarkan foto yang diunggah, pelamar dianggap memenuhi syarat.

Gold Spoon hanyalah salah satu dari banyak aplikasi kencan di Korea di mana pria lebih ketat dievaluasi berdasarkan kapasitas keuangan mereka, sementara wanita kebanyakan dinilai dari penampilan mereka.

"Lebih dari 40 persen member wanita kami berusia 20-an. Mereka tidak secara membabi buta mengejar pria kaya, tapi pasti ada preferensi yang lebih tinggi untuk pria kaya," kata Lee Hae-yeon, manajer di perusahaan perjodohan Duo.

"Dalam hal kekuatan ekonomi, saya jarang melihat perempuan muda yang menginginkan kesetaraan sempurna antara laki-laki dan perempuan," tambahnya.

Pria menginginkan pasangan yang lebih muda dan menarik, sementara wanita mencari jodoh yang mapan secara finansial. Tapi apakah 'norma' itu masih berlaku dalam masyarakat modern, setelah semua perubahan peran gender?

Kang Ho-young, seorang pekerja kantoran dan pria berusia 28 tahun di sebuah perusahaan penerbitan di Cheongdam-dong, Seoul, berbagi pandangan bahwa menjadi kaya adalah nilai tambah utama bagi pria dalam dunia kencan.

"Berkencan dengan wanita cantik terkadang jauh lebih sulit daripada mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar. Saya pikir mereka layak mendapatkan banyak uang jika saya bisa berkencan dengan mereka," kata ia.

Hanbok" mereka tampil dalam rapat umum untuk memperingati seratus tahun Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret melawan pemerintahan kolonial Jepang (1910-45), di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 1 Maret 2019. (AP / Ahn Young-joon)" title="Kemeriahan Satu Abad Gerakan Samil Negara KPOP" />Foto: Warga Korea Selatan yang mengenakan pakaian tradisional "Hanbok" di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 1 Maret 2019. (AP / Ahn Young-joon)



Beberapa tidak setuju

Pandangan berbeda diungkapkan oleh Seong, seorang pekerja kantoran berusia 32 tahun. Dia menilai aplikasi kencan yang secara ketat mengevaluasi pria hanya berdasarkan kriteria kekayaan dan status adalah diskriminatif gender.

Seong mengajukan pengaduan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea pada Januari tahun lalu, untuk menuntut tindakan disipliner terhadap aplikasi kencan yang disebutkan di atas, Gold Spoon.

"Saya pikir aplikasi kencan itu diskriminatif gender karena iklan kekayaan anggota pria yang berlebihan dapat memperkuat persepsi yang salah bahwa pria harus kaya untuk berkencan dengan wanita," katanya.

Komisi mengakui bahwa ada kemungkinan aplikasi tersebut dapat menyebarkan prasangka seksis dalam sebuah pernyataan pada 20 Mei. Namun, lembaga tersebut tidak mengambil tindakan lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa masalah tersebut adalah bagian dari strategi bisnis.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia