Alert! Ditemukan Kasus Penularan Covid dari Hewan ke Manusia

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
25 April 2022 12:55
Infografis/ Cegah Penularan COVID-19, Perkuat Tracing!/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Cegah Penularan COVID-19, Perkuat Tracing!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bukti baru menunjukkan bahwa penularan Covid-19 juga bisa disebarkan dari hewan kepada manusia. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS).

Badan tersebut baru-baru ini mengungkap bahwa kasus pertama penularan virus Corona dari hewan ke manusia terjadi pada hewan mink atau cerpelai yang sudah diamati sejak 2020 lalu.

"Setidaknya empat orang Amerika terinfeksi dengan versi virus COVID-19, yang terdeteksi pada cerpelai pada tahun 2020, kemungkinan menjadi kasus penularan pertama di negara itu," kata CDC AS yang dikutip dari Business Standard, Senin (25/4/2022).

Berdasarkan keterangan CDC, orang-orang yang terinfeksi itu berasal dari Michigan, AS.

Pengungkapan kasus tersebut menunjukkan bahwa varian COVID-19 dari cerpelai ini mungkin telah menyebar lebih luas di antara penduduk daerah pada saat itu. Klaster ini juga kemungkinan menjadi kasus pertama penularan virus dari hewan ke manusia di AS.

"Sampel virus yang dikumpulkan dari keempat orang tersebut mengandung dua mutasi yang telah dihipotesiskan oleh para ilmuwan mungkin merupakan tanda-tanda adaptasi terhadap cerpelai," jelas direktur One Health Office CDC, Casey Barton Behravesh.

Sebelumnya, mutasi pada cerpelai ini telah ditemukan pada cerpelai yang dibudidayakan di Eropa, serta pada orang-orang yang memiliki hubungan dengan peternakan tersebut.

Sebelumnya, sejumlah pekerja di peternakan cerpelai dilaporkan positif COVID-19 setelah berinteraksi dengan sekelompok cerpelai yang mengalami penyakit dan akhirnya mati, ini. "Ini menunjukkan bahwa hipotesis yang paling mungkin terjadi adalah bahwa para pekerja terinfeksi setelah kontak dengan cerpelai di peternakan," lanjut Behravesh.

Namun, Behravesh mengatakan hal ini tidak bisa hanya dibuktikan dengan kasus tersebut. Sebab, sekuens genetik yang tersedia di komunitas sekitar peternakan hanya sedikit.

"Karena hanya ada sedikit sekuens genetik yang tersedia dari komunitas di sekitar peternakan, tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti apakah mutasi tersebut berasal dari cerpelai di peternakan atau sudah beredar di masyarakat," katanya.

Penularan COVID-19 dari cerpelai ke manusia juga dilaporkan beberapa negara lain, seperti Denmark, Belanda, dan tempat-tempat lainnya.

Melihat fenomena ini, para ahli mengatakan secara keseluruhan penularan virus dari hewan ke manusia diyakini jarang terjadi. Menurut mereka, manusia jauh lebih mungkin menyebarkan virus antarmanusia atau ke spesies lain daripada tertular dari hewan.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO: Kasus Covid-19 di Dunia Naik, 10 Ribu Pasien Meninggal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular