
Warga RI Pengguna Vaksin Sinovac, WHO Ada Saran Buat Anda Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) baru-baru ini memberi saran kepada mereka penerima vaksin Covid-19 Sinovac. Lembaga itu mengatakan bagi mereka yang memiliki gangguan sistem imun tubuh (immunocompromised) atau penerima vaksin inactivated untuk menerima vaksin booster.
Sebagai informasi, vaksin inactivated adalah vaksin dengan cara mengambil virus SARS-CoV-2 lalu menonaktifkan atau membunuh dengan bahan kimia, panas atau radiasi. Ini jadi salah satu cara populer yang digunakan untuk membuat vaksin.
Rekomendasi WHO itu memang tidak menyebut nama vaksin. Namun sejauh ini hanya ada dua vaksin inactivated yang telah mengantongi emergency use listing (EUL) dari WHO, yaitu Sinovac serta Sinopharm.
WHO mengatakan pemberian booster bisa melindungi diri dari penurunan kekebalan. Saran tersebut dirilis oleh Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) belum lama ini.
Ketua SAGE, Alejandro Cravioto menyatakan vaksin bisa memberikan perlindungan kuat untuk penyakit parah selama setidaknya enam lama. Meskipun data mengungkapkan kekebalan pada penyakit parah bisa berkurang pada kelompok lanjut usia serta orang dengan kondisi kesehatan.
"Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inactivated" ujar Alejandro Cravioto, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/12/2021).
Soal booster, saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI beberapa waktu lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pernah menyinggung soal program yang baru dimulai beberapa waktu lalu ini. "Vaksinasi booster akan dilakukan di klinik dan fasilitas kesehatan swasta. Sementara untuk puskesmas akan difokuskan untuk vaksin rutin," ungkap Budi Gunadi Sadikin.
Dia juga mengungkapkan prioritas pemberian booster adalah kelompok lansia serta mereka yang immunocompromised, yakni orang yang memiliki risko tinggi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin 1 & 2 Anda Sinovac? Ini 5 Booster yang Bisa Digunakan