Vaksin Covid Ini Ampuh Lawan Covid Omicron, Ada Sinovac?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
29 August 2022 09:55
Uji Coba Vaksin Corona Ke Manusia
Foto: Infografis/Uji Coba Vaksin Corona Ke Manusia/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih belum usai. Bahkan, virus COVID-19 varian Omicron terus bermutasi dan memunculkan 'keturunan' baru. Keefektivan vaksin dalam melawan subvarian baru Omicron pun mulai dipertanyakan. 

Berikut beberapa penelitian soal kemampuan sejumlah merek vaksin dalam melawan Omicron, dirangkum CNBC Indonesia, Senin (27/12/2021):

Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna

Studi dari Discovery Health menemukan dua dosis Pfizer memiliki keefektifan 70% melawan Omicron. Angka ini menurun dari tingkat efektivitas awal sekitar 80%. Catatan efektivitas vaksin itu juga untuk melawan penyakit parah serta rawat inap.

Ada juga studi dari Columbia University dan University of Hong Kong yang menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan Pfizer 20 kali lebih rendah dalam melawan Omicron, dibandingkan varian COVID-19 generasi pertama.

Peneliti juga menyimpulkan vaksinasi booster Pfizer memberikan tambahan perlindungan. 

Sementara itu, untuk vaksin Moderna, efektvitasnya dalam melawan Omicron ternyata sembilan kali lebih rendah dibandingkan ketika melawan varian sebelumnya. Booster juga jadi catatan penting untuk meningkatkan antibodi apabila diberikan dari jenis yang sama.

Vaksin AstraZeneca

Laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Universitas Oxford dan Imperial College London pada 14 Desember 2021 menunjukkan perlindungan dua dosis AstraZeneca mengalami penurunan saat melawan Omicron.

Riset juga mengklaim dua dosis Astrazeneca dan pemberian booster Pfizer bisa meningkatkan perlindungan.

Vaksin Sinovac Kurang Ampuh?

Vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech China jadi salah satu yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk di Afrika, Amerika Latin dan Asia Tenggara. Namun efikasinya rendah dibandingkan vaksin lain.

Studi laboratorium Universitas Hong Kong menunjukkan sampel dari orang yang menerima dua dosis Sinovac gagal menghasilkan antibodi yang bisa dideteksi melawan Omicron. Karena alasan ini, booster sangat diperlukan.

Dalam riset terbaru, tiga dosis Sinovac tidak mampu melawan Omicron. Melansir Reuters, peneliti menilai vaksin berbasis mRNA untuk booster, Pfizer, lebih efektif untuk membentuk kekebalan melawan Omicron.

Para peneliti tidak menjelaskan lebih lanjut berapa besar antibodi yang dihasilkan Sinovac atau Pfizer melawan Omicron. Yang jelas, para ahli menyarankan penerima dua dosis Sinovac untuk mencari vaksin merek lain untuk booster.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Ini Lokasi Vaksin Booster Kedua untuk Masyarakat Umum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular