Warga RI Pengguna Vaksin Sinovac, WHO Ada Pesan Untuk Anda

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
04 April 2022 09:20
In this image made from a video released by Indonesian Presidential Palace, a Health Ministry official shows a box of COVID-19 vaccine that will be given to President Joko Widodo at Merdeka Palace in Jakarta, Indonesia, Wednesday, Jan. 13, 2021. Widodo on Wednesday received the first shot of a Chinese-made COVID-19 vaccine after Indonesia approved it for emergency use and began efforts to vaccine millions of people in the world's fourth most populated country. (Indonesian Presidential Palace via AP)
Foto: Presiden Joko Widodo menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (Indonesian Presidential Palace via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sangat menganjurkan mereka yang menerima vaksin dari virus yang dimatikan (inactivated virus) seperti Sinovac untuk segera mendapatkan booster atau vaksin dosis ketiga. Ini merupakan rekomendasi WHO agar tubuh tetap terlindungi dari virus Covid-19 karena adanya penurunan kekebalan dari vaksin jenis inactivated yang telah digunakan.

Rekomendasi ini dirilis setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) untuk imunisasi mengadakan pertemuan pada Selasa pekan lalu untuk mengevaluasi kebutuhan akan booster vaksin Covid-19.

Vaksin inactivated menggunakan cara mengambil virus SARS-CoV-2 dan menonaktifkan atau membunuhnya menggunakan bahan kimia, panas atau radiasi. Ini salah satu cara paling populer yang dipakai dunia kesehatan untuk membuat vaksin.

Dalam rekomendasi tersebut tidak disebutkan nama vaksinnya. Namun, ada dua jenis vaksin inactivated yang mendapat emergency use listing (EUL) dari WHO, yakni vaksin Sinovac bernama CoronaVac dan vaksin Sinopharm bernama BBIBP-CorV.

Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan vaksin memberikan tingkat perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah setidaknya selama enam bulan, meskipun data menunjukkan kekebalan terhadap penyakit parah berkurang pada lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

"Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inactivated" ujar Alejandro Cravioto, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/12/2021).

Direktur Departemen Imunisasi WHO Kate O'Brien mengatakan vaksin Covid-19 memberikan perlindungan "sangat baik" selama enam bulan setelah dosis kedua dengan beberapa "penurunan kecil, sedang" dalam perlindungannya.

Rekomendasi ini diterbitkan seiring munculnya kekhawatiran akan Covid-19 varian Omicron yang disebut lebih menular dan membuat kemampuan vaksin menurun.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin 1 & 2 Anda Sinovac? Ini 5 Booster yang Bisa Digunakan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular