Jangan Kaget! 5 Crazy Rich Asia Tadinya Rakyat Jelata
Jakarta, CNBC Indonesia - Menjadi seorang figur yang kaya raya bukanlah sebuah proses yang mudah. Seringkali menjadi pribadi yang berada dalam puncak kekayaan itu membutuhkan usaha yang tekun dan giat.
Tak ayal, banyak tokoh-tokoh miliarder besar dunia yang dulunya hidup dalam kondisi kemiskinan. Kekayaan yang besar itu mereka dapatkan dari kerja keras dan tekad yang kuat.
Berikut adalah lima figur terkaya di Asia yang sebelumnya hidup dalam kondisi kesulitan ekonomi mengutip Channel News Asia (CNA), Jumat (1/10/2021).
1. Jack Ma
Jack Ma dikenal sebagai miliarder pendiri Alibaba dan Ant Group. Namun siapa sangka, pria yang lahir di kota Hangzhou itu harus mengalami pahitnya kemiskinan dalam awal kehidupannya.
Semasa masih anak-anak, Ma akan mengunjungi hotel tempat turis asal Amerika Serikat (AS) menginap untuk belajar bahasa Inggris dengan imbalan memberi mereka tur keliling kota. Ia gagal ujian masuk universitas dua kali, sebelum akhirnya lulus dan melanjutkan belajar bahasa Inggris di Institut Guru Hangzhou.
Setelah lulus, ia melamar beberapa pekerjaan, termasuk pekerjaan di KFC, tetapi akhirnya ditolak. Ma akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai guru bahasa Inggris dan dibayar hanya US$ 12 atau setara Rp 170 ribu per bulan.
Di tahun 1995, Ma akhirnya diperkenalkan dengan platform online dalam perjalanannya ke AS. Terpikat dengan hal itu, ia bermimpi untuk membangun sesuatu yang akan menempatkan China di peta Internet dunia. Dengan tekad yang kuat, ia mendirikan Alibaba yang saat ini merajai pasar China.
2. Li-Ka Shing
Miliarder asal Hong Kong, Li-Ka Shing juga memulai hidup dengan kondisi serba kesusahan.Keluarganya melarikan diri dari China daratan ke Hong Kong saat Perang Dunia II masih berlangsung.
Hidupnya jadi semakin sulit saat ayahnya meninggal tiba-tiba karena TBC. Dengan kondisi itu, Li harus meninggalkan sekolah untuk menghidupi keluarga.
Pada usia muda 16 tahun, ia bekerja di pabrik plastik, bekerja keras selama 16 jam sehari. Dia kemudian menjadi salesman top pabrik dan akhirnya dipromosikan menjadi manajer pabrik.
Pada usia 22 tahun, ia membuka pabriknya sendiri, Cheung Kong Industries, menandai awal dari perjalanan kewirausahaannya. Li mengubah Cheung Kong Industries menjadi perusahaan investasi real estat terkemuka dan mendaftarkannya di Bursa Efek Hong Kong pada tahun 1972.
Halaman 2>>>
(sef/sef)