
Jangan Kaget! 5 Crazy Rich Asia Tadinya Rakyat Jelata

3. Kim Beom-Soo
Kim Beom-soo, juga dikenal sebagai Brian Kim, adalah seorang miliarder Korea Selatan dan pendiri serta pemimpin perusahaan Internet terkemuka, Kakao. Saat ini perusahaannya merupakan perusahaan pemesanan makanan terbesar di Negeri Ginseng itu.
Kim sendiri juga tumbuh dalam kemiskinan.Keluarganya yang terdiri dari delapan orang berbagi satu kamar tidur di lingkungan miskin di Seoul. Orang tuanya diketahui bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kim adalah orang pertama di keluarganya yang kuliah. Ia membiayai kuliahnya itu dengan menawarkan les privat. Setelah lulus, ia menghabiskan lima tahun dalam pekerjaan pertamanya sebagai pengembang layanan komunikasi online di unit layanan teknologi informasi milik Samsung.
Pada tahun 1998, ia memulai Hangame, sebuah bisnis warnet yang kemudian menjadi portal game online. Hangame kemudian bergabung dengan mesin pencari Naver dan menjadi portal web dominan Korea Selatan, NHN. Ia memulai KakaoTalk pada tahun 2010.
![]() Kim Beom Soo |
4. Kim Bong-Jin
Kim Bong-jin adalah pendiri dan direktur utama operator aplikasi pengiriman Korea Selatan, Woowa Brothers. Tahun ini, pria berusia 44 tahun dan istrinya menandatangani Giving Pledge yang mengatakan bahwa ia akan menyumbangkan lebih dari setengah kekayaan untuk kegiatan sosial.
Dalam sebuah pernyataan, Kim menulis tentang permulaannya yang sederhana. Ia dibesarkan di sebuah pulau kecil di Korea Selatan dan tidur di restoran yang dikelola oleh keluarganya.
"Selama sekolah menengah saya harus menunggu sampai tamu meninggalkan restoran keluarga kami karena tidak ada kamar tidur yang layak untuk saya," katanya.
Menurutnya, bisa menduduki bangku perkuliahan merupakan anugerah yang luar biasa. Ia menyebut bahwa Tuhanlah yang membuatnya berhasil untuk bisa berkuliah dan menamatkan studinya di sebuahperguruan tinggi seni.
![]() Kim Bong Jin |
5. Zhang Xin
Zhang Xin merupakan miliarder asal China yang merupakan pemilik dari perusahaan pengembang properti SOHO China. Wanita kaya itu dibesarkan di Beijing untuk beberapa saat sebelum ia dan ibunya dikirim ke pedesaan oleh program revolusi kebudayaan Partai Komunis.
Pada usia 15 tahun, Zhang dan keluarganya pindah ke Hong Kong. Untuk mencari nafkah, dia bekerja di pabrik selama lima tahun dan menabung cukup untuk pergi ke Inggris untuk belajar. Setibanya di Negeri Ratu Elizabeth,Zhang bekerja di toko ikan dan keripik tradisional Inggris yang dikelola oleh pasangan asal China.
Dia melanjutkan bekerja untuk Goldman Sachs di London, kemudian sebentar di Hong Kong dan New York. Akhirnya, ia pindah kembali ke Beijing di mana dia bertemu suaminya. Bersama-sama, mereka mendirikan SOHO China, sebuah perusahaan pengembang real estate yang kemudian menjadi pengembang properti terbesar di negara tersebut.
![]() Zhang Xin (Dok: World Economic Forum) |
[Gambas:Video CNBC]