Internasional
Pabriknya Banyak Tutup di Vietnam & RI, Nike Revisi Penjualan

Jakarta, CNBC Indonesia - Nike memangkas perkiraan penjualannya karena adanya masalah. Salah satunya terkait penundaan pengiriman pasokan.
Pasokan mandek dari pusat manufakturnya di Asia. Itu diperkirakan akan menghambat penjualan untuk beberapa kuartal ke depan.
Kepala Bagian Keuangan Nike, Matt Friend, mengatakan Nike menghadapi waktu pengiriman yang lebih lama untuk Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah serta Afrika sementara penjualan China terhambat. Pabrik tutup di Vietnam dan Indonesia karena adanya aturan pembatasan pemerintah terkait Covid-19.
Kondisi pengiriman dikatakannya buruk untuk sebagian besar tahun 2021. Ia meyakini kondisi akan makin buruk pada kuartal selanjutnya yang didukung kekurangan tenaga kerja.
"Produksi yang hilang selama berminggu-minggu dikombinasikan dengan waktu transit yang lebih lama akan menyebabkan kekurangan persediaan jangka pendek di pasar untuk beberapa kuartal ke depan," katanya dalam panggilan konferensi dengan analis, dikutip dari AFP, Jumat (24/9/2021).
"Kami berharap semua geografi akan terpengaruh oleh masalah ini."
Nike melaporkan laba sebesar US$ 1,9 miliar atau setara Rp 27 triliun (asumsi Rp 14.200/US$) pada kuartal yang berakhir 31 Agustus, naik 23% dari periode tahun lalu.Pendapatan naik 16% menjadi US$ 12,2 miliar (Rp 173 triliun), tetapi masih jauh dari ekspektasi analis lebih dari US$ 200 juta selama kuartal yang berakhir 31 Agustus.
[Gambas:Video CNBC]
Nike dan Adidas Mulai Langka, Ternyata Ini Alasannya
(sef/sef)