
Nike dan Columbia Bakal Pecat Karyawan yang Menolak Vaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan besar AS berencana memecat karyawan yang belum divaksinasi virus COVID-19. Salah satunya adalah Nike, yang disebut sebagai salah satu perusahaan yang sangat tegas mewajibkan vaksinasi Covid-19 untuk para karyawannya.
Sebelumnya pada Oktober 2021, Nike telah menetapkan bahwa vaksinasi COVID-19 adalah keharusan bagi semua karyawan. Pekan ini peringatan pemecatan pun mulai disampaikan.
Selain Nike, surat kabar The Oregonian melaporkan bahwa Columbia Sportswear juga akan mulai memberhentikan karyawan perusahaan yang tidak divaksinasi mulai 1 Februari mendatang. Dalam sebuah pernyataan kepada Newsweek, Columbia Sportswear mengatakan bahwa mereka telah mendorong karyawannya untuk divaksinasi selama setahun terakhir. Perusahaan itu juga telah menawarkan cuti berbayar bagi pekerja untuk mendapatkan vaksin dan mengadakan klinik vaksin keliling di lokasi.
"Sebagian kecil orang belum divaksinasi dan belum mengajukan pengecualian medis. Mulai 1 Februari, kami akan menempatkan mereka pada cuti yang tidak dibayar (unpaid leave) dan selanjutnya penghentian," ujar Mary Ellen Glynn, juru bicara perusahaan, dikutip Newsweek.
Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa Citigroup berencana memecat karyawan yang belum divaksinasi COVID-19 mulai 14 Januari. Beberapa bank Wall Street lainnya, termasuk Goldman Sachs dan Morgan Stanley, telah meminta karyawan yang tidak divaksinasi untuk bekerja dari rumah, tetapi belum memecat staf karena status vaksinasi mereka. Namun, pada hari Senin, Jamie Dimon, CEO JP Morgan Chase, menyarankan agar mereka juga memberhentikan stafnya yang tidak divaksinasi.
"Kalau kamu tidak mau divaksin, maka kamu tidak akan bisa bekerja di kantor ini. Kami tidak akan membayarmu," kata Dimon saat diwawancarai CNBC.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabriknya Banyak Tutup di Vietnam & RI, Nike Revisi Penjualan