
Begini Beda Nasib Euro 2020 & Copa America 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggila sepakbola benar-benar sedang dimanjakan. Saat ini sedang digelar dua turnamen besar di benua terbaik dalam urusan bal-balan, Piala Eropa (Euro) dan Piala Amerika (Copa America).
Euro 2020 sedang dihelat di 11 negara yaitu Azerbaijan, Denmark, Inggris, Jerman, Hungaria, Italia, Belanda, Rumania, Rusia, Skotlandia, dan Spanyol. Kejuaraan ini semestinya berlangsung tahun lalu, tetapi mundur setahun gara-gara pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). So walau diselenggarakan 2021, namanya tetap Euro 2020.
Sementara Copa America 2021 juga seyogianya digelar tahun lalu dengan Argentina dan Kolombia menjadi tuan rumah bersama. Namun, juga gara-gara pandemi virus corona, waktu pelaksanaan diundur setahun. Tidak hanya itu, lokasi turnamen juga dipindah ke Brasil.
Suasana pandemi masih menyelimuti dua turnamen ini. Di Benua Biru, stadion sudah boleh menerima penonton tetapi tidak bisa dalam kapasitas penuh. Misalnya di Azerbaijan dan Rusia, stadion hanya boleh terisi maksimal 50% dari kapasitas. Ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran virus yang awalnya mewabah d Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Namun pemandangan menarik tersaji di laga Hungaria melawan Portugal di Puskas Arena, Budapest. Penonton yang hadir mencapai sekitar 61.000 orang, kapasitas stadion yang mampu menampung 67.114 orang hampir terisi penuh.
Pemerintah Hungaria mengizinkan mereka yang sudah divaksin anti-virus corona untuk menonton di stadion. Hungaria memang maju soal vaksinasi.
Mengutip catatan Our World in Data, per 9 Juni 2021 jumlah penduduk Hungaria yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh mencapai 43,57% dari total populasi. Di Eropa, Hungaria hanya kalah dari Israel (59.45%) dan Inggris (44,15%).
![]() |
"Pemerintah menyadari bahwa Euro di Hungaria mungkin tidak akan lagi dalam bertahun-tahun ke depan. Jadi ini adalah kesempatan bagi warga untuk menunjukkan ekspresi dukungan. Pemerintah Hungaria dan Bapak Perdana Menteri mencintai sepakbola. Warga yang sudah divaksin punya kesempatan untuk berpartisipasi di ajang ini," papar seorang sumber di pemerintahan Hungaria, seperti dikutip dari Talksport.
Halaman Selanjutnya --> Eropa Lega, Amerika Latin Masih Menderita
Pada awal tahun ini, Eropa sempat dibuat pontang-panting karena lonjakan kasus positif corona. Kini situasi sudah jauh lebih baik, laju penambahan kasus positif berkurang cukup signifikan.
Sepanjang kuartal I-2021, rata-rata pasien positif corona di Benua Biru bertambah 194.917 orang per hari. Pada kuartal II-2021 hingga 15 Juni, jumlahnya berkurang menjadi 135.723 orang per hari. Ada penurunan 30,37%.
Saat Euro 2020 sudah berwarna karena kehadiran penonton di stadion, tidak demikian dengan Copa America. Gelaran di Negeri Samba masih tertutup bagi suporter di stadion.
Sebenarnya Brasil didapuk jadi tuan rumah pun mendadak. Situasi pandemi di Argentina dan Kolombia dianggap tidak memungkinkan untuk digelarnya turnamen sepakbola antar-negara.
Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di Argentina adalah 4.124.190 orang. Bertambah 13.043 orang dari hari sebelumnya.
Sepanjang kuartal I-2021, rerata pasien positif corona di Negeri Lionel Messi bertambah 8.005 orang per hari. Pada kuartal II-2021 hingga 15 Juni, rata-ratanya adalah 23.705 orang per hari. Terjadi lonjakan 196,13%.
Sementara di Kolombia, jumlah pasien positif corona per 15 Juni 2021 adalah 3.753.224 orang. Bertambah 28.519 orang dari hari sebelumnya.
Selama kuartal I-2021, rata-rata pasien positif corona di Kolombia bertambah 8.611 orang per hari. Pada kuartal II-2021 hingga 15 Juni, terjadi lonjakan 108,34% menjadi 17.940 orang setiap harinya.
Halaman Selanjutnya --> Corona Juga 'Menggoyang' Brasil
Namun situasi di Brasil juga runyam. Brasil adalah negara dengan jumlah pasien positif corona terbanyak ketiga di dunia dengan 17.412.766 orang per 15 Juni 2021. Hanya kalah dari Amerika Serikat (34.352.185 orang) dan India (29.633.105 orang).
Pada kuartal I-2021, rata-rata pasien positif corona bertambah 55.667 orang per hari. Pada kuartal II-2021 hingga 15 Juni, jumlahnya naik 14,38% ke 63.673 orang per hari.
Oleh karena itu, tidak sedikit rakyat Brasil yang menentang pelaksanaan Copa America 2021 di negaranya. Rakyat menilai pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro lebih baik fokus ke penanganan pandemi, baik dari aspek kesehatan maupun sosial-ekonomi, ketimbang menambah pekerjaan dengan menggelar Copa America 2021.
"Saya tidak berharap banyak karena toh tidak ada suporter dari negara lain yang datang. Gelaran ini semestinya berdampak positif bagi negara andai tidak ada pandemi," ujar Thiago Bri, warga Rio de Janaeiro, seperti dikutip dari DW.
"Ini adalah Copa America terburuk sepanjang sejarah. Pemain tidak benar-benar ingin bermain dan penonton juga tidak hadir," keluh Ronaldo de Souza, juga dikutip dari DW.
Ya, pemain-pemain tim nasional Brasil sendiri tidak sepenuh hati membela Selecao. Belum lama ini, para pemain merilis pernyataan bersama mengenai hal itu.
"Kami menolak pelaksanaan Copa America, tetapi kami tidak pernah menolak panggilan tim nasional. Kami adalah kelompok yang solid, tetapi setiap orang tentu punya ide yang berbeda satu sama lain.
"Dengan berbagai alasan, apakah itu kemanusiaan atau profesional, kami tidak puas dengan Copa America yang digelar oleh CONMEBOL, terserah mau dilksanakan di Chile atau Brasil. Fakta dan data membuat kami yakin bahwa ada proses yang tidak layak," tegas pernyataan bersama pemain tim nasional Brasil.
Saat Euro 2020 berlangsung dengan lebih siap, rapi, dan tertata, Copa America 2021 sebaliknya. Bahaya virus corona mengintai dan siap menyerang kapan saja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Robot Suporter Euro 2020
