Nyawa Nomor Satu, Sepakbola Bisa Menunggu! GWS, Eriksen...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 June 2021 07:15
sepakbola
Foto: AP/Friedemann Vogell

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelaran Piala Eropa alias Euro akhirnya dihelat setelah setahun tertunda. Meski dilaksanakan 2021, tetapi judulnya tetap Euro 2020.

Pada pertandingan perdana, Italia berhasil menekuk Turki tiga gol tak berbalas di Roma (Italia). Memasuki hari kedua, Swiss bermain imbang 1-1 kala berhadapan dengan Wales di Baku (Azerbaijan).

Selepas laga Swiss-Wales, pertandingan berlanjut dengan derbi Skandinavia di mana Denmark meladeni sang tetangga, Finlandia, di Kopenhagen (Denmark). Belum satu babak selesai, pemandangan memilukan terlihat.

Jelang akhir babak pertama, Denmark mendapatkan lemparan ke dalam di wilayah pertahanan Finlandia. Menerima lemparan ke dalam itu, gelandang andalan Denmark Christian Eriksen tiba-tiba terjatuh tidak sadarkan diri.

Wasit Anthony Taylor segera meniup peluit untuk menghentikan pertandingan agar Eriksen mendapat perawatan medis. Suasana pertandingan yang penuh gairah berubah 180 derajat. Rasa takut, sedih, dan haru membanjiri seluruh stadion.

Para pemain Tim Dinamit membentuk lingkaran untuk melindungi privasi Eriksen yang tengah ditangani oleh para tenaga kesehatan. Ekspresi Martin Braithwaite dan kolega tidak bisa disembunyikan. Panik, sedih, beberapa pemain bahkan sudah sangat sulit untuk menahan air mata.

Setelah menjalani perawatan selama beberapa menit di lapangan, tim medis membawa Eriksen dengan tempat tidur dorong. Sejumlah foto yang beredar menunjukkan kondisi Eriksen sudah sadar, sudah jauh lebih baik.

Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) memutuskan untuk menunda pertandingan. "Pertandingan UEFA Euro 2020 di Kopenhagen ditunda untuk alasan darurat medis," sebut cuitan di Twitter resmi UEFA.

Akhirnya kabar baik datang dari Asosiasi Sepakbola Denmark (DBU). Dalam cuitan di akun Twitter, DBU mengumumkan Eriksen sudah sadar dan sedang menjalani perawatan di Rigshospitalet. Laga Denmark-Finlandia dijadwalkan ulang pada pukul 20:30 waktu Kopenhagen.

Dalam partai tunda itu, Denmark dipaksa menyerah 0-1. Gol tunggal kemenangan Finlandia yang dibikin oleh Joel Pohjanpalo itu menjadi gol perdana Tim Nokia di kejuaraan sepakbola level antar-negara.

Dalam situasi di mana nyawa dipertaruhkan, sepakbola menjadi tidak penting lagi. Nyawa nomor satu, sepakbola bisa menunggu.

Lekas pulih, Eriksen!

Eriksen mulai menjadi perbincangan publik sepakbola dunia kala membela Ajax Amsterdam (Belanda). Selama berseragam merah-putih pada 2010-2013, Eriksen bermain 113 kali dan menyumbang 25 gol. 

Performa Eriksen yang ciamik membuat klub-klub besar tertarik untuk memboyongnya. Namun yang beruntung adalah Tottenham Hotspur (Inggris). Dengan mahar yang disebut-sebut sebesar GBP 11 juta, Eriksen pun merapat ke ibukota Negeri Big Ben.

Di London, penampilan Eriksen semakin 'menggila'. Membela Si Lili Putih selama tujuh tahun, Eriksen tampil 226 kali dengan sumbangan 51 gol. 

Bukan cuma itu, Eriksen pun rajin memberi umpan manis yang berujung gol alias assist. Selama tujuh tahun berbaju putih, Eriksen mencatatkan 62 assist. Eriksen menjadi pemain dengan assist kedua terbanyak di Liga Primer Inggris selama dekade 2010-an, hanya kalah dari legenda Manchester City, David Silva.

Namun pada musim terakhirnya di Spurs, Eriksen mulai terlihat galau. Maklum, meski sudah peras keringat-banting tulang, tiada satu trofi pun pernah dirasakannya. Kali terakhir Spurs merengkuh trofi adalah pada 2008 yaitu Piala Liga Inggris. Itu lumayan jauh sebelum Eriksen tiba. 

Di tengah kegamangan itu, Eriksen menerima pinangan Inter Milan (Italia). Pada jendela transfer musim dingin 2020, Eriksen meneken kontrak berdurasi empat tahun dengan Si Ular Besar.

"Tentu saja kesempatan untuk mendapatkan trofi di sini (Inter) lebih besar dibandingkan di klub saya sebelumnya. Kali terakhir saya memenangkan sesuatu adalah ketika bersama Ajax, itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Saya masih ingat rasanya, jadi saya ingin merasakannya juga di sini," tegas Eriksen dalam wawancara dengan Sky Sports.

 

Well, kalau trofi yang engkau inginkan, maka trofi yang engkau dapatkan. Inter mengakhiri musim 2020/2021 dengan menjadi juara Serie A Italia. Ini adalah scudetto pertama bagi Si Biru-Hitam sejak musim 2009/2010 yang legendaris itu. 

Kontribusi Eriksen buat Inter tidak bisa dianggap enteng. Dalam 1,5 musim di Kota Mode sejauh ini, Eriksen tampil 60 kali di seluruh kompetisi dengan sumbangan delapan gol.

Bagi Denmark, sumbangsih Eriksen sangat terasa. Tanpa mengecilkan pemain lain, Eriksen mungkin adalah pemain terbaik di Denmark saat ini. Bahkan mungkin dalam satu dasawarsa terakhir.

Eriksen sudah tampil 108 kali membela Denmark dan menyumbang 36 gol. Eriksen menjadi dengan penampilan terbanyak keempat di tim nasional, hanya kalah dari Peter Schmeichel (129), Dennis Rommedahl (126), dan Jon Dahl Tomasson. 

Eriksen adalah bakat yang luar biasa. Namun untuk saat ini, biarkan dia melepaskan diri dari sepakbola. Biarkan dia fokus menjalani perawatan sampai pulih, dan setelah itu serahkanlah kepada takdir...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular