Strain Corona Inggris B117 Masuk RI, Ini Fakta & Gejalanya

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
14 March 2021 13:15
Ilustrasi/ Virus Corona B117

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu tahun setelah pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, terdapat varian baru yang pertama kali ditemukan di Inggris yakni B117. Varian corona Inggris B117 yang diyakini 70% lebih menular ini juga merebak di Singapura dan India.

Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini sebelumnya sudah menyebar di setidaknya 60 negara. Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono mengungkap ada dua kasus varian baru Corona B117 yang ditemukan di Indonesia. Laporan ini diumumkan bertepatan dengan setahun pandemi corona di RI.

"Saya mendapatkan informasi bahwa tepat dalam setahun ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia," sebut Wamenkes dikutip dari detik.com belum lama ini.

"Ini fresh from the oven ... artinya apa, artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang makin berat," lanjutnya.

Namun, gejala Covid-19 yang dilaporkan beberapa pasien yang terkena varian corona B117 ini berbeda dengan biasanya. Apa saja?

Halaman 2>>

Beberapa gejala yang ditunjukkan jika seseorang terinfeksi B117 antara lain:

1. Kelelahan dan merasa lesu
Para pakar Inggris menemukan pasien corona baru-baru ini lebih umum mengalami gejala Covid-19 kelelahan di awal terpapar. Kelelahan akibat infeksi Covid-19 varian baru ini disertai dengan rasa pusing.

Alasan pasien corona bisa mengalami gejala ini salah satunya disebabkan adanya sitokin dalam sistem kekebalan tubuh, respons dari reaksi infeksi yang menyerang tubuh. Efek samping melawan patogen dapat membuat tubuh merasa lelah terus menerus.

2. Mual hingga pusing
Selain itu, gejala Covid-19 neurologis seperti pusing, kelelahan, hingga mual juga ditemukan pada pasien corona Inggris. Sulit membedakan gejala ini dengan penyakit lainnya lantaran bisa juga dipicu kondisi lain.

Namun, satu-satunya cara yang bisa dilakukan saat muncul gejala Covid-19 mual hingga pusing di awal terpapar adalah istirahat yang cukup dan mengatur pola makan. Sebisa mungkin menghindari lebih dulu olahraga berat.

3. Nyeri otot
Varian baru corona B117 Inggris juga membuat para pasien mengalami nyeri otot. Jumlah kasus yang mengalami gejala COVID-19 nyeri otot ini juga meningkat dua kali lipat di Inggris.

Sebenarnya, penyebab nyeri otot bisa terjadi karena myalgia. Kondisi saat virus menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting.

Adanya peradangan secara luas juga bisa menyebabkan nyeri sendi, rasa lemah dan nyeri tubuh selama terpapar. Jika mengalami gejala COVID-19 ini ada baiknya kamu segera melakukan tes.

Selain tiga gejala tersebut, berikut gejala Covid-19 lain yang ditemukan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) dikutip dari Express UK.

1. Sakit (radang) tenggorokan
2. Diare
3. Konjungtivitis (mata merah)
4. Sakit kepala
5. Ruam pada kulit
6. Perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki.

Halaman 3>>>


Bukan hanya lebih cepat menular, ada kekhawatiran varian baru ini juga ada potensi tidak terdeteksi PCR karena adanya perubahan gen.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan perubahan gen tersebut, dikhawatirkan membuat penurunan sensitivitas pada pengujian tes usap PCR. Sehingga, kata Amin, ditakutkan tes usap PCR tidak akan mendeteksi keberadaan mutasi virus corona B117.

"Tapi itu masih belum dianggap perlu untuk mengubah PCR-nya. Dikhawatirkan ada penurunan, tapi penurunan belum signifikan belum dianggap perlu merubah PCR-nya," ujar Amin.

Dia mengatakan dari sejumlah pengamatan menyatakan ada kaitan penambahan kasus dan peningkatan kematian dengan mutasi virus corona B117. Namun, ada juga penelitian lain karena jumlahnya masih sedikit.

Jika virus akan mengalami mutasi acak di manapun. Amin menambahkan, dari sekian banyak mutasi itu hanya 4% saja yang berbahaya.

"Artinya menyebabkan perubahan signifikan. Sebagian besar mutasi yang terjadi bahkan menyebabkan kematian virus itu sendiri atau tambah lemah," kata dia.

Namun, bagian 4% yang menyelamatkan diri itu akan tetap hidup. Di sana terjadi proses seleksi. Namun, ini membuat virus yang selamat menjadi lebih kuat.

"Karena yang lemah tereliminasi, dia bertambah banyak lagi. Lama-lama bertambah kuat. Ada juga dalam proses seleksi tidak terjadi seleksi bisa tereleminisasi. Itu siklus seperti itu," ujar Amin.

Untuk pencegahan, menurut Amin, baik dari varian apapun harus diperlakukan sama. Diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

Next Page
Gejala B117
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular