Strain Corona Inggris B117 Masuk RI, Ini Fakta & Gejalanya

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
14 March 2021 13:15
Rapid Test Antigen dan PCR di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta
Foto: Ilustrasi/ Virus Corona B117

Bukan hanya lebih cepat menular, ada kekhawatiran varian baru ini juga ada potensi tidak terdeteksi PCR karena adanya perubahan gen.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan perubahan gen tersebut, dikhawatirkan membuat penurunan sensitivitas pada pengujian tes usap PCR. Sehingga, kata Amin, ditakutkan tes usap PCR tidak akan mendeteksi keberadaan mutasi virus corona B117.

"Tapi itu masih belum dianggap perlu untuk mengubah PCR-nya. Dikhawatirkan ada penurunan, tapi penurunan belum signifikan belum dianggap perlu merubah PCR-nya," ujar Amin.

Dia mengatakan dari sejumlah pengamatan menyatakan ada kaitan penambahan kasus dan peningkatan kematian dengan mutasi virus corona B117. Namun, ada juga penelitian lain karena jumlahnya masih sedikit.

Jika virus akan mengalami mutasi acak di manapun. Amin menambahkan, dari sekian banyak mutasi itu hanya 4% saja yang berbahaya.

"Artinya menyebabkan perubahan signifikan. Sebagian besar mutasi yang terjadi bahkan menyebabkan kematian virus itu sendiri atau tambah lemah," kata dia.

Namun, bagian 4% yang menyelamatkan diri itu akan tetap hidup. Di sana terjadi proses seleksi. Namun, ini membuat virus yang selamat menjadi lebih kuat.

"Karena yang lemah tereliminasi, dia bertambah banyak lagi. Lama-lama bertambah kuat. Ada juga dalam proses seleksi tidak terjadi seleksi bisa tereleminisasi. Itu siklus seperti itu," ujar Amin.

Untuk pencegahan, menurut Amin, baik dari varian apapun harus diperlakukan sama. Diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular