Internasional

Corona Belum Kelar, Jerman Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 March 2021 09:57
German Chancellor Angela Merkel gestures as she holds the annual summer news conference in Berlin, Germany, July 20, 2018. REUTERS/Fabrizio Bensch
Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Masyarakat Jerman memperingatkan warganya bahwa gelombang ketiga infeksi virus COvid-19 telah dimulai di negara tersebut. Gelombang ketiga ini dimulai sejalan dengan mulai dilonggarkannya lockdown dan seiring dipercepatnya proses vaksinasi sebanyak mungkin kepada orang dewasa.

Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya telah memperingatkan Jerman dapat terperangkap dalam gelombang ketiga virus ini jika langkah-langkah kesehatan masyarakat yang membatasi dicabut terlalu cepat. Kepala Institut Robert Koch untuk Penyakit Menular Lothar Wieler menyebutkan sudah jelas bahwa gelombang ketiga telah dimulai di Jerman.

"Kami memiliki tanda-tanda yang jelas: Gelombang ketiga di Jerman telah dimulai ... Virusnya tidak akan hilang, tapi begitu kita memiliki tingkat kekebalan dasar dalam populasi, kita bisa mengendalikannya," kata Wieler dilansir dari CNBC International, Minggu (14/3/2021).

Dia mengungkapkan saat ini sangat mengkhawatirkan krisis kesehatan masyarakat. Dia menggambarkan kampanye vaksinasi Jerman sebagai perlombaan melawan virus yang terus berkembang tetapi menyatakan keyakinannya bahwa negara itu pada akhirnya akan dapat mengendalikan virus.

Dia menegaskan kembali pentingnya penggunaan masker di depan umum dan menjaga jarak aman dari orang lain.

Pada Kamis (11/3/2021) pekan ini terjadi kenaikan kasus 14.356 dalam waktu 24 jam. Angka ini tertinggi yang tercatat di Jerman dalam dua minggu terakhir. Ini mencerminkan peningkatan 2.444 kasus pada minggu sebelumnya.

Kenaikan kasus baru ini bersamaan dengan penyebaran varian virus yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di Inggris. Varian baru yang dikenal dengan B117 ini ditemukan menyebabkan lebih dari 46% infeksi baru di seluruh negeri.

Hingga saat ini, lebih dari 2,5 juta orang telah tertular Covid di Jerman, dengan 73.127 kematian, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Sementara itu Italia merencanakan lockdown yang akan diterapkan pada 15 Maret hingga 6 April 2021. Rencana ini sedang dalam tahap pembicaraan dengan pemerintah daerah dan otoritas lokal.

Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi penyebaran virus ini di Italia mengingat mayoritas wilayah negara tersebut telah masuk dalam zona merah dari 3 April hingga 5 April, termasuk pekan Paskah


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Janji Merkel: Keamanan Israel Selalu Menjadi Perhatian Jerman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular