Internasional

Jreng! Biden Punya Genk Baru 'Kepung' China di Asia Pasifik

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 February 2021 15:33
FILE - In this Dec. 4, 2013, file photo, Chinese President Xi Jinping, right, shakes hands with then U.S. Vice President Joe Biden as they pose for photos at the Great Hall of the People in Beijing. As Americans celebrate or fume over the new president-elect, many in Asia are waking up to the reality of a Joe Biden administration with decidedly mixed feelings. Relief and hopes of economic and environmental revival jostle with needling anxiety and fears of inattention. The two nations are inexorably entwined, economically and politically, even as the U.S. military presence in the Pacific chafes against China’s expanded effort to have its way in what it sees as its natural sphere of influence. (AP Photo/Lintao Zhang, Pool, File)
Foto: Presiden China Xi Jinping (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden (4/12/2020). (AP/Lintao Zhang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Joe Biden memutuskan untuk memperbarui aliansi "Quad" dengan India, Jepang, dan Australia.

Dilansir AFP, Departemen Luar Negeri mengatakan pada Rabu (17/2/2021) bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan berbicara secara virtual dengan menteri luar negeri ketiga negara dengan agenda pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.

"Diskusi dengan para menteri luar negeri Quad ini sangat penting untuk memajukan tujuan bersama kita yaitu Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan meningkatkan tantangan yang menentukan zaman kita," tutur juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada wartawan dikutip Kamis (18/2/2021).

Aliansi Quad ini sebelumnya digagas oleh Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada 2007. Fungsi dari aliansi itu adalah membendung kebangkitan pengaruh China di kawasan Asia Pasifik.

Aliansi ini tengah berkembang pesat setelah India dan Australia turun andil secara aktif dalam menggunakannya melawan China.

India sebenarnya secara historis bersikeras untuk tidak berpihak dalam kebijakan luar negerinya, tetapi ketegangan dengan China telah meningkat sejak tahun lalu ketika pertempuran sengit di Himalaya yang menewaskan sedikitnya 20 tentara.

Australia yang dipimpin oleh PM Scott Morrison juga saat ini bersitegang dengan Beijing pasca dirinya meminta investigasi ketat akan asal Covid-19 yang sempat berujung pada perang dagang.

Sementara itu surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah China awal bulan ini memperingatkan Biden bahwa memperbarui Quad akan menjadi "kesalahan strategis yang serius", dengan mengatakan ia dapat memicu "konfrontasi strategis yang parah" dengan Beijing.

Mereka juga mengatakan bahwa gerakan ini tidak akan menjadi sebuah aliansi yang strategis namun hanya akan menimbulkan kebencian besar terhadap China.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resesi Seks Tak Hanya di Korsel, Warga Negara Ini Ogah Kawin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular