Wah, Ada Spesies Anggrek Paling Jelek Sedunia di Inggris

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 December 2020 17:20
Anggrek Oncidium (Image by gsibergerin from Pixabay)
Foto: Anggrek (Image by gsibergerin from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lupakan sejenak tanaman-tanaman cantik yang kini banyak diburu oleh masyarakat. Sebab rupanya ada spesies tanaman anggrek yang paling jelek di dunia.

Royal Botanic Gardens, Kew yang terletak di London, Inggris memiliki spesies anggrek baru yang ditemukan di hutan Madagaskar. Namun spesies ini jauh dari ciri-ciri bunga anggrek yang biasanya terlihat cantik, semarak dan lembut.

Nama spesies tersebut adalah Gastrodia Agnicellus, salah satu dari 156 spesies tumbuhan dan jamur yang dinamai oleh para ilmuwan Kew dan mitranya di seluruh dunia pada tahun 2020, telah dinobatkan sebagai 'anggrek paling jelek di dunia'.

Gastrodia agnicellus (technologytime)Foto: Gastrodia agnicellus (technologytime)
Gastrodia agnicellus (technologytime)

"Bunga 11 mm anggrek ini berukuran kecil, coklat dan agak jelek," kata Kew dalam daftar 10 penemuan teratas tahun ini. Anggrek bergantung pada jamur untuk nutrisi dan tidak memiliki daun atau jaringan fotosintesis lainnya.

Meski dinilai sebagai spesies terancam, namun tumbuhan tersebut memiliki perlindungan karena berada di dalam taman nasional.

Di antara penemuan lain yang secara resmi dinamai tahun ini adalah enam spesies baru jamur jamur payung webcap di Inggris Raya dan semak aneh yang ditemukan di Namibia selatan pada tahun 2010.

Ahli botani Wessel Swanepoel tidak dapat menempatkan semak dalam genus mana pun yang diketahui dan begitu pula orang lain, jadi Swanepoel memanggil pakar molekuler Kew Felix Forest dan timnya untuk analisis.

Hasilnya bukan hanya spesies baru, tetapi genus baru dan famili baru, yang disebut Tiganophyton karasense.

Sementara sekitar 2.000 tanaman dinamai sains baru setiap tahun, keluarga baru hanya diterbitkan sekitar setahun sekali.

Semak memiliki daun bersisik yang aneh dan tumbuh di panci garam alami yang sangat panas, oleh karena itu namanya Tiganophyton, berasal dari bahasa Latin 'Tigani', atau 'wajan', dan 'Phyton', atau 'tanaman'.

"Beberapa dapat memberikan penghasilan penting bagi masyarakat sementara yang lain mungkin berpotensi untuk dikembangkan menjadi makanan atau obat-obatan di masa depan," kata Martin Cheek, pemimpin peneliti senior di Kew yang menyambut baik penemuan alam terkini.

Tapi dia memperingatkan jika "rtealitas suram yang kita hadapi tidak bisa diremehkan. Dengan dua dari lima tanaman yang terancam punah, berpacu dengan waktu untuk menemukan, mengidentifikasi, memberi nama, dan melestarikan tanaman sebelum menghilang."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lupakan Janda Bolong, Ini 6 Bunga Anggrek Cantik Buat Koleksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular