
PBB & Bank Dunia Desak Sekolah Buka Meski Pandemi, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia- PBB dan Bank Dunia meminta agar sekolah kembali dibuka meski masih di tengah situasi pandemi Covid-19. Kedua badan dunia ini menyoroti kerusakan yang ditimbulkan akibat pandemi terhadap anak-anak, terutama di negara miskin.
Dalam sebuah laporan, anak-anak di negara miskin telah kehilangan hampir empat bulan waktu sekolah sejak pandemi. Sementara anak-anak di negara maju yang telah menerapkan pembelajaran jarak jauh secara online telah kehilangan enam minggu.
"Memprioritaskan pembukaan kembali sekolah dan menyediakan kelas-kelas lanjutan sangatlah penting dan dibutuhkan," kata Kepala Pendidikan Unicef Robert Jenkins, dikutip dari AFP, Kamis (29/10/2020).
"Kita tidak perlu melihat jauh untuk melihat kerusakan yang disebabkan pandemi pada pembelajaran anak-anak di seluruh dunia," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Dampak berat pada anak-anak di masa pandemi Covid-19 ini semakin terlihat di negara dengan pendapatan rendah menengah yang mengalami kesulitan akses pembelajaran jarak jauh. Potensi penundaan membuka sekolah sebenarnya lebih besar, mengingat kurangnya sumber daya manusia untuk upaya mitigasi risiko.
Badan kebudayaan PBB, UNESCO dan Bank Dunia, juga mengatakan penting bagi negara-negara untuk segera berinvestasi dalam sistem sekolah. Hal ini penting untuk mengurangi kesenjangan yang semakin lebar antara pendidikan yang diberikan di negara-negara miskin dan maju karena pandemi ini.
Laporan dari UNICEF, UNESCO dan Bank Dunia didasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari hampir 150 negara antara bulan Juni dan Oktober.
Saat ini Worldometers mencatata ada 44 juta warga dunia yang sudah terinfeksi corona. Di mana sebanyak 1,1 juta orang telah meninggal. Ada 10 juta kasus aktif saat ini di dunia. Amerika Serikat (AS) berada diurutan pertama kasus terbanyak dengan 9 juta kasus disusul India 8 juta kasus lalu Brasil 5 juta kasus.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BTS Luar Biasa! Bakal Pidato di Sidang PBB Untuk Kali ke-2
