Studi Covid-19

90% Pasien Sembuh Alami Efek Samping Jangka Panjang

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 September 2020 09:55
Deputy head of the intensive care unit Flavio Tangian, prepares a robot at 'Ospedale di Circolo' hospital, in Varese, Italy, Wednesday, April 8, 2020. Six robots will help healthcare professionals assist Covid-19 patients, one robot for every two patients to maximize monitoring and assistance. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Luca Bruno)
Foto: Robot merawat pasien Covid-19 di Italia (AP Photo/Luca Bruno)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sembilan dari sepuluh pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (Covid-19) dilaporkan mengalami efek samping. Pernyataan itu merupakan hasil sebuah studi pendahuluan yang dilakukan oleh Korea Selatan pada Selasa (29/9/2020), di saat jumlah kematian global akibat Covid-19 melewati 1 juta.

"Dalam sebuah survei online terhadap 965 pasien Covid-19 yang pulih, 879 orang atau 91,1% menjawab bahwa mereka menderita setidaknya satu efek samping dari penyakit tersebut," kata pejabat Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) Kwon Jun-wook dalam sebuah pengarahan, sebagaimana ditulis Reuters.

Kelelahan adalah efek samping yang paling umum, di mana ada 26,2% yang mengalaminya. Efek samping paling banyak selanjutnya adalah kesulitan konsentrasi, mencapai 24,6%. Efek samping lainnya, kata Kwon, termasuk efek samping psikologis atau mental. Dan, hilangnya kemampuan rasa atau bau.

Ia menuturkan ini merupakan riset yang dilakukan Kim Shin-woo, profesor penyakit dalam di Sekolah Kedokteran Universitas Nasional Kyungpook di Daegu. Ia telah meminta komentar dari 5.762 pasien yang pulih di negara itu untuk penelitian meski hanya 16,7% dari mereka yang berpartisipasi dalam survei tersebut.

Analisis rinci dari penelitian online itu akan dipublikasikan segera oleh Kim dalam waktu dekat.

Selain meneliti dampak jangka panjang penyakit asal Wuhan, China itu pada kesehatan pasien, Korsel juga melakukan studi terpisah dengan 16 organisasi medis tentang potensi komplikasi penyakit melalui analisis rinci yang melibatkan CT scan pada pasien yang pulih tahun depan.

Korsel per Senin malam waktu setempat melaporkan 38 infeksi baru. Itu merupakan peningkatan dua digit untuk hari kelima. Ini menjadikan total kasus nasional sebanyak 23.699 kasus, dengan 407 kematian.


(sef) Next Article Dear Kpop Lovers, Ini 10 Girl Band Peraih Daesang Terbanyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular