Internasional

Covid-19 Buat Rumah Bordil Terbesar Eropa Bangkrut

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 September 2020 14:27
Oude Kerk, or Old Church, is reflected in the window of the PIC, Prostitution Information Center, as sex workers welcomed clients again in the Red Light District in Amsterdam, Netherlands, Wednesday, July 1, 2020. It wasn't quite business as usual as the capital's Red Light District emerged from coronavirus lockdown, but it was as close as it has been since the pandemic slammed the brakes on the world's oldest profession. (AP Photo/Peter Dejong)
Foto: Red light district AP/Peter Dejong

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu rumah bordil terbesar diĀ Eropa bangkrut. Sebagaimana dilaporkan DW, rumah bordil Pascha yang jadi ikon kota Cologne, North Rhine-Westphalia, Jerman, tak mampu menahan krisis yang disebabkan corona (Covid-19).

"Kita berada di ujung," kata direkturnya Armin Lobscheid, kepada surat kabar lokal Express , dikutip Senin (7/9/2020).



Rumah bordil ini sudah menggunakan semua cadangan keuangan selama larangan bisnis prostitusi dibuat pemerintah. Sebelumnya otoritas negara bagian North Rhine-Westphalia, memang sudah melarang prostitusi lima bulan guna menahan Covid-19.

Rumah bordil itu memiliki 11 lantai yang harus dibayar operasionalnya, 60 staf termasuk tukang pijat dan juru masak. Ada 120 pekerja seks komersial (PSK) bekerja sebagai pekerja lepas.

Lobscheid mengkritik pihak berwenang di negara bagian itu karena tidak jelas dalam perkiraan tentang kapan pembatasan akan berakhir. Ini menyebabkan pihaknya sulit meminta bantuan keuangan dari perbankan.



"Kami tidak dapat merencanakan seperti ini. Kami mungkin dapat mencegah kebangkrutan dengan bantuan bank jika kami yakin bahwa segala sesuatunya dapat dimulai kembali pada awal tahun depan," katanya.

Organisasi yang mewakili pekerja seks telah memperingatkan bahwa penutupan rumah pelacuran kemungkinan akan memaksa pelacuran ilegal. Ini membuat perempuan berisiko lebih besar dieksploitasi.

Sebelumnya biro kredit terkemuka Jerman, Creditreform, memperingatkan kenaikan besar pengajuan kebangkrutan yang dipicu oleh dampak dari pandemi. Peningkatan akan mulai terasa di kuartal IV 2020.

Perusahaan di bidang budaya, olahraga dan rekreasi berada di bawah tekanan yang sangat kuat, terutama untuk bisnis yang lebih kecil. Hal itu ditunjukkan dengan memburuknya riwayat pembayaran saat ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! Merkel Umumkan Jerman Lockdown Nasional Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular