Dampak Covid-19

Sudah Tak Kuat, PSK Ramai-Ramai Demo Desak Buka Rumah Bordil

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
12 July 2020 20:30
A lone tourist walks past a closed go-go bar on Patpong Road in the midst of Bangkok's red light district late Thursday night July 20, 1995. In mourning for Thailand's Princess Mother, who passed away on July 18, 1995, all entertainment establishments have closed for 3 days. (AP Photo/Charles Dharapak)
Foto: Ilustrasi (AP Photo/Charles Dharapak)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pekerja seks komersial (PSK) yang di Kota Hamburg, Jerman melakukan aksi demonstrasi pada Sabtu malam waktu setempat. Mereka menuntut agar rumah bordil di Jerman kembali dibuka.

Pasalnya, banyak para pekerja seks komersial ini kehilangan mata pencarian dan dikucilkan selama pandemi Covid-19 kendati mereka tidak memiliki risiko kesehatan yang lebih besar.

"PSK melakukan aksi unjuk rasa di Hamburg, menuntut agar rumah bordil diizinkan dibuka kembali setelah berbulan-bulan ditutup untuk mencegah penularan virus Corona," demikian laporan Reuters, dikutip Minggu (12/7/2020).

Asosiasi Pekerja Seks, yang mengorganisir demontstrasi menilai, dengan dibukanya kembali pertokoan, restoran dan bar, maka asosiasi juga mendesak tempat prostitusi yang legal bisa kembali beroperasi.

Pasalnya, dengan penutupan rumah bordil terus-menerus akan memaksa sejumlah PSK turun ke jalan yang ilegal yang tentunya akan lebih berisiko secara kesehatan karena tidak higienis.

"Profesi tertua membutuhkan bantuanmu," bunyi poster yang digenggam wanita yang menggelar unjuk rasa di sebuah rumah bordil di Herbertstrasse.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa juga mengenakan topeng teater sementara yang lainnya memainkan lagu-lagu rakyat pada biola, di sudut jalan Reeperbahn yang terkenal dengan kehidupan malamnya itu.

Oude Kerk, or Old Church, is reflected in the window of the PIC, Prostitution Information Center, as sex workers welcomed clients again in the Red Light District in Amsterdam, Netherlands, Wednesday, July 1, 2020. It wasn't quite business as usual as the capital's Red Light District emerged from coronavirus lockdown, but it was as close as it has been since the pandemic slammed the brakes on the world's oldest profession. (AP Photo/Peter Dejong)Foto: Red light district AP/Peter Dejong
Oude Kerk, or Old Church, is reflected in the window of the PIC, Prostitution Information Center, as sex workers welcomed clients again in the Red Light District in Amsterdam, Netherlands, Wednesday, July 1, 2020. It wasn't quite business as usual as the capital's Red Light District emerged from coronavirus lockdown, but it was as close as it has been since the pandemic slammed the brakes on the world's oldest profession. (AP Photo/Peter Dejong)

Dikatakan asosiasi, mereka juga memastikan akan menerapkan sejumlah protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker wajah, tempat ventilasi dan merekam rincian kontak pengunjung.

"Prostitusi tidak membawa risiko infeksi yang lebih besar daripada layanan lainnya, seperti pijat, kosmetik atau olahraga lainnya yang melakukan kontak fisik.

"Kebersihan adalah bagian dari bisnis prostitusi," kata asosiasi itu dalam sebuah pernyataan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Model Cantik Ini Ternyata Bos Narkoba & Penyedia PSK VIP

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular