Internasional

Erdogan Makin Gahar, Awas Perang Turki-Yunani

sef, CNBC Indonesia
29 August 2020 22:57
In this photo provided by the Turkish Defense Ministry, Turkey's research vessel, Oruc Reis, in red and white, is surrounded by Turkish navy vessels as it was heading in the west of Antalya on the Mediterranean, Turkey, Monday, Aug 10, 2020. Tension remains high between Greece and Turkey, whose warships are in the eastern Mediterranean where Turkey has sent a research vessel to carry out seismic research for energy resources in an area Greece says is on its continental shelf. (Turkish Defense Ministry via AP, Pool)
Foto: Kapal Turki Oruc Reis menjalankan survei seismik terkait eksplorasi sumber daya alam di Mediterania hingga dua pekan ke depan. (Kementerian Pertahanan Turki Via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki akan meluncurkan manuver baru guna melindungi eksplorasi gasnya di Laut Mediterania Timur. Sebelumnya negeri itu tegang dengan Yunani dan Eropa karena upaya pencarian sumber energi gas di Laut Mediterania Timur.

Negeri Presiden Recep Tayyip Erdogan itu, disebut bakal melakukan latihan tembak pada Sabtu (29/8/2020) hingga 11 September di zona dekat Siprus. Ini terjadi setelah Jumat (28/8/2020) jet tempur Turki mencegat enam pesawat Yunani yang mendekati zona kapal penelitian kapal negara itu dan memaksanya berbalik.



"Latihan menembak ... di sebuah zona di lepas kota selatan Anamur," tulis pesan di NAVTEX, sistem teleks navigasi maritim internasional, sebagaimana dikutip dari AFP.

Uni Eropa sudah memperingatkan Turki terkait hal ini. Termasuk potensi sanksi baru jika tidak mengurangi ketegangan.



Namun Turki malah memberi peringatan balik. "Turki tidak akan ragu untuk membela kepentingannya," kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay.

Ketegangan di Mediterania Timur antara Turki dan Yunani telah meningkat sejak Ankara mengirim kapal survei minyak Oruc Reis ke perairan yang disengketakan itu pada awal bulan ini. Yunani menyebut tindakan Turki sebagai hal ilegal.

Dalam laporan US Geological Survey, Laut Mediterania Timur memiliki cadangan minyak 1,7 miliar barel. Sementara gas 3,5 triliun meter kubik.

Turki dan Yunani sebenarnya anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Eskalasi keduanya melibatkan banyak angkatan laut dari kekuatan Eropa serta Amerika Serikat.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi Jadi Mesjid, Erdogan Kunjungi Hagia Sophia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular