Studi: Berbicara & Bernafas Normal Bisa Tularkan Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
22 July 2020 10:53
Hong Kong Terkena Corona. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto: Hong Kong Terkena Corona. (AP Photo/Kin Cheung)

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi baru dikeluarkan para ilmuan di Universitas Nebraska. Dalam penelitian yang diunggah di jurnal medis mingguan itu, peneliti mengatakan ada bukti baru bahwa corona benar-benar bisa menular lewat udara.

Penelitian itu mengambil mikrodroplet, ukurannya sangat kecil di bawah lima mikron. Disebutkan bahwa mikrodroplet itu misa mereplikasi dalam kondisi lab.



Ini memperkuat hipotesis sebelumnya bahwa berbicara bahkan bernafas normal bisa menularkan Covid-19, tulis AFP. Sehingga bukan hanya batuk dan bersin saja yang bisa menularkan virus.

Selain itu, penelitian ini juga mengatakan virus dapat menempuh jarak yang jauh lebih besar dari dua meter. Padahal ini menjadi pedoman jarak sosial saat ini.



Makalah ini diposting di situs web medrxiv.org. Situs ini membuat penelitian terbaru tentang pandemi.

Meski demikian, hasil ini masih dianggap sebagai awalan. Perlu penelitian mendalam lain.

Sebelumnya, tim yang sama juga sempat membuat penelitian di Maret. Di mana virus bisa tetap berada udara di dalam kamar pasien di rumah sakit.

"Ini sebenarnya cukup sulit untuk mengumpulkan sampel," kata Prof Joshua Santarpia, dari Pusat Medis Universitas Nebraska.

"Tim menggunakan perangkat seukuran ponsel untuk tujuan ini, tetapi konsentrasinya sangat rendah. Peluang Anda mendapatkan (sampek) sangat kecil."

Para ilmuan mengambil sampel udara dari lima kamar pasien yang terbaring di tempat tidur. Sampel ini diambil di ketinggian 30 sentimeter di atas kki tempat tidur pasien.

Bagi Santarpia, ini adalah bukti bahwa mikrodroplet juga menempuh jarak yang jauh. Karenanya penting masker digunakan secara universal.

Sebelumnya WHO mengubah posisi terkait penyebaran corona melalui udara ini di 7 Juli. Meski ada bukti, WHO mengatakan perlu ada kajian mendalam agar tidak menimbulkan kepanikan yang tak perlu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO: Kasus Harian Covid-19 Global Kembali Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular