WHO Rilis Pedoman Baru Perawatan Covid-19

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 January 2021 11:30
Kantor WHO. (Dok: WHO)
Foto: Kantor WHO. (Dok: WHO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan aturan klinis baru untuk merawat pasien corona (Covid-19). Aturan itu terbit Selasa (26/1/2021).

Ini ditujukan pula bagi mereka yang menunjukkan gejala persisten, setelah pulih dari Covid-19. WHO menyarankan menggunakan obat antikoagulan dosis rendah untuk mencegah penggumpalan darah.

"Hal lain dalam pedoman yang baru adalah bahwa pasien Covid-19 di rumah harus menggunakan oksimetri nadi, yang mengukur kadar oksigen," kata Juru Bicara WHO Margaret Harris dalam briefing PBB di Jenewa, dikutip dari The Straits Times.

"Sehingga Anda dapat mengidentifikasi apakah seseorang di rumah memburuk dan sebaiknya dirawat di rumah sakit."WHO pun menyarankan dokter untuk menempatkan pasien dalam posisi tengkurap di depan mereka. Ini ditunjukkan untuk meningkatkan aliran oksigen.



"Kami juga merekomendasikan ... anti-koagulen dosis rendah untuk mencegah pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah," tegasnya lagi.

"Kami menyarankan penggunaan dosis yang lebih rendah daripada dosis yang lebih tinggi karena dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah lain."

Di kesempatan yang sama, WHO juga mengabarkan bahwa tim ahli independen kini sudah berada di Wuhan, China, untuk menyelidiki corona. Saat ini mereka tengah dikarantina sesuai aturan setempat.

Sementara itu, dari data Johns Hopkins, jumlah warga dunia yang telah terinfeksi corona yang dikonfirmasi sudah melampaui angka 100 juta. Lebih dari 2,1 juta orang telah meninggal karena Covid-19 secara global dan lebih dari 72,8 juta orang telah pulih dari penyakit tersebut.

"Hari ini dunia melewati 100 juta kasus yang dilaporkan," kata Caitlin Rivers, ahli epidemiologi dan asisten profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins dalam sebuah cuitan.

"Setahun lalu, corona nyaris tidak menjadi berita utama ... Mari kita targetkan cakupan vaksinasi yang kuat di seluruh dunia, dan transisi dari mitigasi komunitas ke manajemen berbasis kasus."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO: Kasus Covid-19 di Dunia Naik, 10 Ribu Pasien Meninggal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular