Internasional

Heboh Rusia Bayar Taliban Buru Tentara AS, Trump Tahu?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 July 2020 12:06
FILE PHOTO: Russia's President Vladimir Putin talks to U.S. President Donald Trump during their bilateral meeting at the G20 summit in Hamburg, Germany, July 7, 2017.  REUTERS/Carlos Barria//File Photo
Foto: REUTERS/Carlos Barria//File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Gedung Putih kembali membela Presiden Amerika SerikatĀ Donald Trump terkait informasiĀ Rusia yang memberikan uang imbalan secara rahasia kepada kelompok Taliban untuk membunuh 19 pasukan AS di Afghanistan pada 2019 lalu.

Laporan New York Times pekan lalu menulis jika Trump secara pribadi mengetahui tetapi tidak bertindak apa-apa atas persekongkolan Rusia-Taliban kepada pasukan AS di Afghanistan. Bahkan Trump dituding mengabaikan data dan informasi dari intelijen AS terkait ancaman tersebut.



Terkait tuduhan tersebut, Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany menegaskan jika Trump selalu menerima laporan intelijen secara tertulis dan lisan.

"Presiden saya ini adalah orang yang paling banyak tahu di planet bumi, terutama soal ancaman yang kita hadapi," ujar McEnany, dikutip dari BBC Internasional.

Bahkan McEnany mengklaim para perwira intelijen berperan di balik pemberitaan New York Times tersebut, mengatakan jika anggota komunitas intelijen AS sedang mengincar Trump. "Sangat mungkin," katanya.



Laporan intelijen AS tiba di tengah upaya AS menegosiasikan perjanjian damai untuk mengakhiri perang 19 tahun di Afghanistan.

Dalam laporan New York Times menjelaskan bahwa Trump mungkin mengabaikan ancaman terhadap pasukan AS karena tidak ingin menyinggung Rusia. Trump dikabarkan berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna mencari dukungan pada November mendatang.

Di sisi lain, baik Rusia dan Taliban membantah laporan New York Times. Rusia merasa laporan tersebut dapat membahayakan posisinya, sedangkan Taliban menegaskan tidak ada campur tangan Moskow dalam gerakannya selama ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bioskop Biasa Ditutup, Rusia Buka Drive-In Cinema

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular