Internasional

Heboh Penyakit Misterius Baru di AS: Sindrom Havana

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 July 2021 11:05
FILE - Broadway posters appear outside the Richard Rodgers Theatre during Covid-19 lockdown in New York on May 13, 2020. The entertainment world has trudged on, by streaming, zooming and improvising. But its in-person soul was nearly snuffed out, and with it a lifeblood of human connection. (Photo by Evan Agostini/Invision/AP, File)
Foto: Evan Agostini/Invision/AP/Evan Agostini

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit misterius menyerang Amerika Serikat (AS). Setidaknya 100 agen unit intelijen Central Intelligence Agency (CIA) terpaparĀ  "Sindrom Havana".

Dikutip Reuters, hal ini diungkap Direktur CIA William Burns, Kamis (22/7/2021). Bukan hanya itu, 200 orang pejabat AS juga dilaporkan terkena sindrom ini. Untuk menyelidikinya, CIA menyebut telah melakukan langkah-langkah reaksi cepat guna investigasi dan pengobatan.

"Kami menunjuk seorang perwira senior yang pernah memimpin perburuan Osama bin Laden untuk mengepalai satuan tugas yang menyelidiki sindrom tersebut. Ia mengatakan melipatgandakan ukuran tim medis yang terlibat dalam penyelidikan tersebut," ujarnya dikutip Jumat (22/7/2021).

"Kami juga telah mempersingkat waktu bagi orang-orang yang berafiliasi dengan CIA dengan sindrom ini dari delapan minggu menjadi dua minggu untuk masuk ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed."

Sindrom Havana memiliki gejala pusing, mual, migrain, dan kehilangan ingatan. Sebenarnya penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh pejabat di kedutaan besar AS di Kuba pada 2016.

Burns menyebut, dalam panel Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS Desember lalu, ada teori yang masuk akal tentang penyakit ini. Yakni sinar "energi terarah".

Rusia bahkan dituding sebagai biangnya. Meski pemerintahan Vladimir Putin tegas membantah.

"Ada kemungkinan yang sangat kuat bahwa sindrom itu 'sengaja' disebabkan. Dan, bahwa Rusia dapat bertanggung jawab," kata Burns lagi, seraya menambahkan bahwa dia menahan kesimpulan definitif sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Hepatitis 'Misterius' Dikaitkan dengan Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular