
Alasan Hepatitis 'Misterius' Dikaitkan dengan Vaksin Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini tengah beredar penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Bahkan isu yang beredar adanya virus dikaitkan dengan vaksin Covid - 19.
Namun hal ini sudah dibantah banyak pihak. Mulai dari pemerintah, dokter anak, hingga epidemiolog. Hanya saja merebaknya virus ini masih belum diketahui alasannya.
Dikutip dari surat edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya disebutkan WHO telah menetapkan penyakit itu sebagai Kejadian Luar Biasa.
Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Hanifah Oswari, membantah berita yang mengaitkan penyakit ini dengan vaksin Covid - 19. Menurut dia belum ada keterkaitan.
"Itu tidak benar, tidak ada bukti hepatitis ini berhubungan dengan vaksin Covid - 19, memang ada berhubungan dengan virusnya, namun itu pun belum ada bukti berhubungan langsung. Bukan penyebab pastinya," kata Hanifah dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan, dikutip Jumat (6/5/2022).
Tingkat kewaspadaan pemerintah meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSCM Jakarta dengan dugaan hepatitis akut.
Terpisah, Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman juga menegaskan hepatitis yang terdeteksi oleh World Health Organization (WHO), disebabkan karena terinveksi adenovirus.
"Padahal, hepatitis A-E umumnya berbeda-beda virusnya, hanya menyerang organ yang sama, yaitu hati atau liver," jelas Dicky kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/5/2022).
Salah satu vaksin Covid-19 yang mengandung adenovirus sempat dipertanyakan dampaknya dengan wabah hepatitis misterius ini. Namun, dalam kasus di Inggris, diketahui tidak ada penerima vaksin mengandung adenovirus yang terpapar hepatitis.
Sejauh ini, para peneliti masih melakukan riset untuk menemukan penyebab langsung antara adenovirus 41 dan kasus hepatitis misterius ini seperti faktor komplikasi.
Para ilmuwan pun masih melakukan penelitian untuk menemukan susunan genetik virus. Selain itu, juga perlu dilakukan pengambilan sampel untuk mendapatkan gambaran mengenai adenovirus 41 di wilayah tertentu dibanding wilayah lain.
"Yang dikaitkan dengan hepatitis yang katanya 'misterius' ini belum bisa dikaitkan dengan vaksin yang ada saat ini. Tidak ada bukti dengan akibat vaksinasi covid, walaupun ada satu jenis vaksin yang menggunakan adenovirus sebagai salah satu mekanismenya," jelas Dicky.
Investigasi Pemerintah
Saat ini sudah ada beberapa langkah investigasi dari pemerintah. seperti menunjuk RS Sulianti Saroso dan Laboratorium FK UI sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan spesimen.
Selain itu menurut Hanifah Oswari, Kementerian Kesehatan juga sudah mengeluarkan surat edaran terkait penemuan kasus hepatitis akut. Kemenkes juga meminta dukungan serius dari Pemerintah Daerah, Fasilitas Kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, SDM Kesehatan juga pemangku kepentingan lain.
Hanifah mengungkap gejala awal yang banyak terjadi di kasus tersebut. Menurut dr Hanifah Oswari hal yang harus diwaspadai pada anak adalah keluhan gangguan pencernaan. Sebagian anak yang mengalami hepatitis misterius ini awalnya mengeluh diare, sakit perut, mual, dan muntah.
"Mengenai hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini, kami melihat laporan-laporan kasus yang sudah ada, bahwa mulainya itu dengan gejala gastrointestinal, seperti misalnya diare, mual, muntah, dan sakit perut yang kadang-kadang disertai demam ringan," kata Hanifah.
Gejala yang lebih berat seperti pembekuan darah dan juga penurunan kesadaran.
"Oleh karena itu, jangan tunggu sampai kuning baru dibawa ke fasilitas kesehatan [faskes]. Bawa anak kita ke tenaga kesehatan agar tenaga kesehatan bisa memikirkan lebih lanjut apa yang harus dilakukan serta tidak kehilangan momentum. Jangan tunggu kehilangan kesadaran dan menimbulkan kematian," tegas Hanifah.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apakah Hepatitis Misterius Menular Pada Anak? Ini Kata Ahli