Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit Hepatitis Akut misterius kini sedang ramai dibicarakan karena sifatnya yak berbeda dengan hepatitis biasa. Penyakit ini dilaporkan banyak diderita anak usia 1 bulan-16 tahun.
Hepatitis akut dikatakan misterius karena bukan timbul dari virus penyebab hepatitis A-E. Virus ini pertama kali dilaporkan keberadaannya di Inggris Raya pada 5 April lalu. Kemudian, pada 8 April ada 3 negara lain yang melaporkan kasus serupa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas menetapkan penyebaran hepatitis misterius ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) per 15 April. Hampir sepekan setelahnya, dilaporkan sudah ada 170 kasus pada 12 negara.
Penyakit misterius ini diduga sudah masuk ke Indonesia karena pada 16-30 April ada 3 kasus pasien anak hepatitis akut yang ditemukan meninggal dunia.
Gejala awal penderita hepatitis akut adalah mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Kemudian, jika sudah sampai tahap parah, penderita biasanya akan menunjukkan warna mata dan kulit yang menguning.
Air kencing anak penderita penyakit ini juga akan berwarna pekat dan BAB dengan warna putih pucat. Selain itu, ada juga penderita yang mengalami gangguan pembekuan darah, kejang, serta menurun kesadarannya.
Penyakit ini bisa dicegah penularannya dengan beberapa pendekatan. Cara utama yang harus dilakukan yaitu memastikan anak rutin mencuci tangan dengan sabun, makan makanan yang matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, mengurangi kontak dengan orang sakit, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.
Pencegahan juga bisa dilakukan dengan mengurangi mobilitas, menggunakan masker ketika bepergian, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan kenali gejala-gejala awal hepatitis akut seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan. Jika muncul gejala-gejala tersebut, jangan panik dan segera bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul," kata Dokter Spesialis Anak dari RSCM FKUI Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman menjelaskan, Hepatitis Akut artinya suatu infeksi dari hati yang sifatnya sebentar/ Lamanya kurang lebih 2 minggu, dan maksimal sebulan. Ada pula hepatitis kronis yang infeksinya bisa merusak hati.
"Sekarang hepatitis yang disebut misterius itu belum diketahui dengan pasti penyebabnya, termasuk mekanisme atau patofisiologi-nya," kata Dicky kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (6/5/2022).
"Apakah hepatitis akut ini lebih bahaya atau tidak, kita belum bisa menjawab," tambahnya.
Kemunculan penyakit ini sudah ditanggapi Kementerian Kesehatan dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022. Melalui SE ini, Kemkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kantor kesehatan pelabuhan, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit untuk antara lain memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut di sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR).
Kemkes juga meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom Penyakit Kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.