
Misteri Kematian Dokter RS Wuhan Bikin Publik China Penasaran
Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
03 June 2020 16:21

Jakarta, CNBC Indonesia- Kematian para tenaga medis di Rumah Sakit Wuhan memantik kemarahan publik ke pemerintah China. Publik murka karena pemerintah dinilai menutup-nutupi penyebab kematian dan membuat para tenaga medis terpapar risiko pandemi covid-19 tanpa perlindungan semestinya.
Kabar terbaru yang heboh di pemberitaan adalah soal kematian Dr Hu Weifeng pada 2 Juni kemarin, akibat 4 bulan terkena covid-19. Kematian ahli urologi ini menyusul rekannya Li Wenliang, sang whistleblower wabah corona yang meninggal lebih dulu.
Kematian dua tenaga medis yang bekerja sama memerangi pandemi di RS Wuhan, tempat di mana covid-19 bermula, membuat publik penasaran karena pemerintah tidak membuka terus-terang tentang kondisi mereka.
Mengutip BBC, warga China melepas kepergian tenaga medis itu di media sosial Weibo dan menyebut mereka sebagai pejuang.
Seperti kematian Li Wenliang, kematian Hu Weifeng pun tidak dijelaskan transparan. Media Global Times menyebut bahwa almarhum "Dalam kondisi yang parah dan tidak stabil secara emosional," jelasnya.
Tak lama begitu kabar kematiannya diumumkan, hashtag #WuhanCentralHospitalDoctotHuWeifengPassesaway menggema di Weibo. Disertai dengan emoji lilin, untuk menghormati kepergiannya. Namun, banyak juga warganet yang mempertanyakan di balik kematian para dokter tersebut dan meminta para pejabat di rumah sakit tersebut bertanggungjawab.
"Kapan nih pimpinan rumah sakit Wuhan bertanggungjawab?" ujar salah seorang warga. "Ini udah 5 kali tenaga medis di RS Wuhan meninggal karena virus corona."
Epoch Times, media yang diblokir di China, menulis laporan dari staf senior di rumah sakit yang buka suara soal bagaimana mereka ditekan untuk tidak memberikan peringatan awal ke publik saat covid-19 teridentifikasi, termasuk tidak membukanya ke staf rumah sakit. Serta memaksa mereka untuk terekspos dengan virus tanpa proteksi APD semestinya.
Para netizen China pun mempertanyakan soal bagaimana manajemen di rumah sakit itu berjalan selama ini.
Bukan cuma manajemen, netizen China juga mempertanyakan soal transparansi data rumah sakit usai kematian Dr Hu Weifeng. "Kok bisa, kan pasien di Wuhan sudah tidak ada sejak lama?" . Ada kecurigaan bahwa rumah sakit tersebut masih merawat pasien-pasien yang terdampak covid-19.
(gus) Next Article Satu Demi Satu Dokter RS Wuhan Wafat Kena Corona, Ada Apa?
Kabar terbaru yang heboh di pemberitaan adalah soal kematian Dr Hu Weifeng pada 2 Juni kemarin, akibat 4 bulan terkena covid-19. Kematian ahli urologi ini menyusul rekannya Li Wenliang, sang whistleblower wabah corona yang meninggal lebih dulu.
Kematian dua tenaga medis yang bekerja sama memerangi pandemi di RS Wuhan, tempat di mana covid-19 bermula, membuat publik penasaran karena pemerintah tidak membuka terus-terang tentang kondisi mereka.
Seperti kematian Li Wenliang, kematian Hu Weifeng pun tidak dijelaskan transparan. Media Global Times menyebut bahwa almarhum "Dalam kondisi yang parah dan tidak stabil secara emosional," jelasnya.
Tak lama begitu kabar kematiannya diumumkan, hashtag #WuhanCentralHospitalDoctotHuWeifengPassesaway menggema di Weibo. Disertai dengan emoji lilin, untuk menghormati kepergiannya. Namun, banyak juga warganet yang mempertanyakan di balik kematian para dokter tersebut dan meminta para pejabat di rumah sakit tersebut bertanggungjawab.
"Kapan nih pimpinan rumah sakit Wuhan bertanggungjawab?" ujar salah seorang warga. "Ini udah 5 kali tenaga medis di RS Wuhan meninggal karena virus corona."
Epoch Times, media yang diblokir di China, menulis laporan dari staf senior di rumah sakit yang buka suara soal bagaimana mereka ditekan untuk tidak memberikan peringatan awal ke publik saat covid-19 teridentifikasi, termasuk tidak membukanya ke staf rumah sakit. Serta memaksa mereka untuk terekspos dengan virus tanpa proteksi APD semestinya.
Para netizen China pun mempertanyakan soal bagaimana manajemen di rumah sakit itu berjalan selama ini.
Bukan cuma manajemen, netizen China juga mempertanyakan soal transparansi data rumah sakit usai kematian Dr Hu Weifeng. "Kok bisa, kan pasien di Wuhan sudah tidak ada sejak lama?" . Ada kecurigaan bahwa rumah sakit tersebut masih merawat pasien-pasien yang terdampak covid-19.
(gus) Next Article Satu Demi Satu Dokter RS Wuhan Wafat Kena Corona, Ada Apa?
Most Popular