Cara Crazy Rich Dunia Hindari Covid-19: 'Ngumpet' di Bungker!

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 May 2020 12:55
Infografis/Bukan Menakuti, Tapi Kini 1 Juta Lebih Warga Bumi Kena Corona/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Ilustrasi virus corona baru penyebab Covid-19 (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella)

Jakarta, CNBC IndonesiaVirus corona baru penyebab Covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, telah menginfeksi 4.721.848 orang di muka bumi per Minggu (17/5/2020). Di mana 313.260 orang telah meninggal dunia dan 1.812.163 sembuh.

Virus yang belum ditemukan vaksinnya ini telah menyebar di setidaknya 213 negara dan teritori di seluruh dunia, termasuk dua kapal pesiar, menurut Worldometers.

Cepatnya penyebaran dan fatalnya dampak yang bisa dibawa virus telah membuat banyak orang mengubah gaya hidupnya dan melakukan berbagai cara untuk melindungi diri. Cara-cara itu termasuk menjaga jarak sosial (social distancing) atau menjaga jarak fisik (physical distancing). Ada juga yang melakukan isolasi seperti yang dilakukan para orang-orang super kaya atau crazy rich dunia.

Sebagaimana dilaporkan BBC News, Jumat (15/5/2020), banyak orang kaya di dunia, mulai dari di Amerika Serikat (AS) hingga Inggris, yang mencoba menyelamatkan diri dari terinfeksi virus dengan cara mengunci diri.

Namun, mereka bukan sekadar mengunci diri di dalam rumah. Para orang kaya ini mengunci diri di banyak tempat 'tidak biasa' seperti pergi ke desa terpencil dan mengisolasi diri di rumah yang mereka beli di sana.

Selain itu, ada juga yang 'kabur' ke negara atau pulau pribadi yang dianggapnya lebih aman dengan menggunakan jet pribadi atau kapal pesiar mereka. Bahkan ada yang lebih unik, yaitu dengan mengunci diri di bunker bawah tanah mewah yang tahan ledakan bom.

Salah satu bunker yang banyak diserbu para crazy rich yaitu Rising S Bunkers. Produsen bunker terbesar di AS ini menyediakan bunker bawah tanah berbahan baja yang bisa melindungi dari serangan badai hingga ledakan bom. Penjualan bunkernya telah naik hingga 400% sejak virus corona merebak.

"Orang-orang membelinya bukan khusus untuk (melindungi diri dari) virus corona, orang-orang membeli tempat penampungan untuk apa yang berpotensi dibawa oleh virus corona. AS sangat rentan secara ekonomi dan jika ada kehancuran, kita juga akan melihat kehacuran dalam kerusuhan sosial dan sipil. ," kata Gary Lynch dari Rising S.



"Jadi apa yang akan Anda miliki, adalah orang-orang dari pintu ke pintu, mencoba untuk mencelakakan, mencoba mencuri, mencoba mengambil makanan, mencoba mengambil harta benda dan hal-hal seperti itu. Jadi jika apa yang klien saya ingin lakukan, bersembunyi di bawah tanah, maka mereka tidak perlu khawatir tentang apa yang terjadi di luar. Mereka aman dan terjamin di dalam tempat tinggal mereka," lanjutnya.

Menurut Lynch, bunker dari Rising S tidak hanya memiliki pintu tahan peluru, tapi juga filter udara yang menghilangkan penyakit, serbuk sari, dan debu nuklir.

"Tempat berlindung yang Anda lihat di video ini adalah bunker ultra 6.000 kaki persegi. Anda akan melihat ada dua dapur di dalamnya, ada ruang makan utama yang besar, ruang keluarga utama seluas 600 kaki persegi, dan taman rumah kaca seluas 1.000 kaki persegi. Ada lapangan tembak di bawah tanah, mungkin sebagai hobi," ujar Lynch.

Menurut Lynch, harga sebuah bunker di Rising S yaitu senilai lebih dari US$ 50.000 atau lebih dari RP 750 juta.

Selain berlindung di bunker, ada juga crazy rich yang rela merogoh kocek dengan jumlah besar untuk berlindung di kastil-kastil mewah sampai ke pulau terpencil.

Sebagaimana disampaikan CEO Quintessentially Estates, Penny Musgrove, banyak di antara para orang super kaya tertarik membeli kastil mewah di daerah Skotlandia.

"Banyak orang menginginkan istana di Skotlandia. Saya telah menemukan pulau-pulau yang sangat populer dalam situasi pandemi," kata Lynch.

(miq/miq) Next Article Inilah 5 Gejala Awal Penularan Covid-19 yang Jarang Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular