
Kisah Perawat Hamil Gugur Akibat Covid-19, Tapi Bayi Selamat
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
20 April 2020 10:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak awal pandemi global ini, dokter, perawat, dan pekerja garis depan lainnya menempatkan diri mereka dalam bahaya untuk merawat pasien yang terinfeksi COVID-19.
Meski berisiko tinggi, seorang perawat di garda terdepan, Mary Agyeiwaa Agyapong memutuskan untuk tetap bekerja merawat pasien COVID-19 di bangsal umum di Luton dan Dunstable University Hospital, di utara London.
Pada 5 April, dia pun dinyatakan positif Covid-19 dirawat di rumah sakit tempat dia bekerja dua hari kemudian. Dia pun akhirnya meninggal karena komplikasi dari infeksi virus pada hari Minggu setelah (12/4).
Namun, bayinya tetap berhasil diselamatkan.
Menurut rumah sakit Inggris, bayi Agyapong, adalah berjenis kelamin perempuan dan berhasil dilahirkan melalui operasi caesar dan dalam keadaan baik. Kendati demikian, masih belum jelas apakah bayi itu dinyatakan positif Covid-18 atau tidak.
Pengumuman kematian Agyapong datang di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kurangnya peralatan pelindung yang disediakan untuk staf layanan kesehatan garis depan di seluruh dunia selama pandemi global ini.
(gus/gus) Next Article Bukan Cuma Penyakit, Corona Juga Sebar Ketakutan
Meski berisiko tinggi, seorang perawat di garda terdepan, Mary Agyeiwaa Agyapong memutuskan untuk tetap bekerja merawat pasien COVID-19 di bangsal umum di Luton dan Dunstable University Hospital, di utara London.
Pada 5 April, dia pun dinyatakan positif Covid-19 dirawat di rumah sakit tempat dia bekerja dua hari kemudian. Dia pun akhirnya meninggal karena komplikasi dari infeksi virus pada hari Minggu setelah (12/4).
Namun, bayinya tetap berhasil diselamatkan.
Menurut rumah sakit Inggris, bayi Agyapong, adalah berjenis kelamin perempuan dan berhasil dilahirkan melalui operasi caesar dan dalam keadaan baik. Kendati demikian, masih belum jelas apakah bayi itu dinyatakan positif Covid-18 atau tidak.
Pengumuman kematian Agyapong datang di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kurangnya peralatan pelindung yang disediakan untuk staf layanan kesehatan garis depan di seluruh dunia selama pandemi global ini.
(gus/gus) Next Article Bukan Cuma Penyakit, Corona Juga Sebar Ketakutan
Most Popular