Pandemi Corona: Miras & Obat Tidur Laris Diburu Warga
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
14 April 2020 11:13

Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi corona bukan cuma mengganggu kesehatan fisik buat yang terinfeksi, namun juga kesehatan jiwa bahkan bagi yang fisiknya sehat-sehat saja.
Dilatar belakangi stress misalnya, warga di Jakarta kini mulai berburu wine yang tengah dijual murah oleh beberapa bar dan restoran. Wine yang harga biasa sebotolnya minimal Rp 300 - Rp 400 ribu, kini bisa dibeli hanya dengan separuh harga.
Beberapa bar dan restoran di Jakarta pun menyiasati hal ini, selain karena dorongan untuk membantu penjualan mereka yang alami penurunan pengunjung drastis selama pandemi.
Hal serupa terjadi di negeri ginseng, Korea.
Pemerintah Korea Selatan seakan menyadari kebutuhan warganya. Sejak pandemi berlangsung, negeri ini sudah lebih dulu mencabut larangan untuk penjualan miras online.
Warga Korea kini bebas memesan minuman beralkohol secara online dan membayar melalui internet atau dengan aplikasi seluler.
Dengan pencabutan larangan pembelian minuman keras secara online, toko swalayan dan rantai hypermarket diharapkan semakin diuntungkan di tengah kondisi pandemi corona yang menghantam dunia usaha.
Mengutip Korea Herald, perubahan Undang-Undang Pajak Minuman Keras telah berlaku Jumat lalu, memungkinkan pengecer, termasuk restoran, hypermarket dan toko-toko, untuk menjual minuman beralkohol di aplikasi mobile dan di internet. Meski begitu, pengiriman masih dilarang, jadi pelanggan harus mengunjungi toko fisik untuk mengambil pesanan mereka.
Kini Giliran Obat Tidur
Selain penjualan miras yang makin laris, pasar konsumen di Korea mengalami peningkatan minat terhadap produk yang mendukung tidur nyenyak atau obat penenang. Ini bersamaan dengan meningkatnya rasa keresahan sosial di tengah pandemi virus corona.
Menurut Korea Ginseng Corp pada hari Senin (13/4), pil suplemen kesehatan untuk membantu tidur nyenyak Alpha Project Sleep Support meningkat permintaanya pada bulan Maret sebanyak 32% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Tampaknya situasi COVID-19 yang berkepanjangan mengganggu tidur bagi banyak orang," kata Korea Ginseng Corp.
Menurut Korea Ginseng Corp, konsumen yang membeli obat tersebut dahulu mayoritas adalah pekerja kantor. Namun setelah diberlakukan social distancing di tengah pandemi, konsumennya pun bertambah menjadi ibu rumah tangga dan para siswa.
"Sementara pada awal peluncuran produk, konsumen utama kami adalah pekerja kantor, sekarang ibu dan siswa yang tinggal di rumah tambah ke daftar konsumen kami," tambah KGC.
(gus) Next Article Pandemi Corona, Korea Cabut Larangan Jual Beli Miras Online
Dilatar belakangi stress misalnya, warga di Jakarta kini mulai berburu wine yang tengah dijual murah oleh beberapa bar dan restoran. Wine yang harga biasa sebotolnya minimal Rp 300 - Rp 400 ribu, kini bisa dibeli hanya dengan separuh harga.
Beberapa bar dan restoran di Jakarta pun menyiasati hal ini, selain karena dorongan untuk membantu penjualan mereka yang alami penurunan pengunjung drastis selama pandemi.
Pemerintah Korea Selatan seakan menyadari kebutuhan warganya. Sejak pandemi berlangsung, negeri ini sudah lebih dulu mencabut larangan untuk penjualan miras online.
Warga Korea kini bebas memesan minuman beralkohol secara online dan membayar melalui internet atau dengan aplikasi seluler.
Dengan pencabutan larangan pembelian minuman keras secara online, toko swalayan dan rantai hypermarket diharapkan semakin diuntungkan di tengah kondisi pandemi corona yang menghantam dunia usaha.
Mengutip Korea Herald, perubahan Undang-Undang Pajak Minuman Keras telah berlaku Jumat lalu, memungkinkan pengecer, termasuk restoran, hypermarket dan toko-toko, untuk menjual minuman beralkohol di aplikasi mobile dan di internet. Meski begitu, pengiriman masih dilarang, jadi pelanggan harus mengunjungi toko fisik untuk mengambil pesanan mereka.
Kini Giliran Obat Tidur
Selain penjualan miras yang makin laris, pasar konsumen di Korea mengalami peningkatan minat terhadap produk yang mendukung tidur nyenyak atau obat penenang. Ini bersamaan dengan meningkatnya rasa keresahan sosial di tengah pandemi virus corona.
Menurut Korea Ginseng Corp pada hari Senin (13/4), pil suplemen kesehatan untuk membantu tidur nyenyak Alpha Project Sleep Support meningkat permintaanya pada bulan Maret sebanyak 32% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Tampaknya situasi COVID-19 yang berkepanjangan mengganggu tidur bagi banyak orang," kata Korea Ginseng Corp.
Menurut Korea Ginseng Corp, konsumen yang membeli obat tersebut dahulu mayoritas adalah pekerja kantor. Namun setelah diberlakukan social distancing di tengah pandemi, konsumennya pun bertambah menjadi ibu rumah tangga dan para siswa.
"Sementara pada awal peluncuran produk, konsumen utama kami adalah pekerja kantor, sekarang ibu dan siswa yang tinggal di rumah tambah ke daftar konsumen kami," tambah KGC.
(gus) Next Article Pandemi Corona, Korea Cabut Larangan Jual Beli Miras Online
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular