
Studi: Virus Corona Bisa Bertahan di Udara & Benda Berjam-jam
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 March 2020 18:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit COVID-19 dengan virus SARS-CoV-2 dari keluarga coronavirus yang menjadi pandemi global disebut dapat bertahan di udara selama berjam-jam.
Meski virus disebut ditularkan lewat tetesan di udara, jadi jika ada yang bersin dan tidak ditutup dengan layak virus akan bertahan di udara sampai 4 jam. Sementara jika tetesan itu menyentuh benda, virus bisa bertahan lebih lama
Fakta ini merupakan hasil studi para ilmuwan dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) yang merupakan bagian dari Lembaga Kesehatan Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, ilmuwan ini berusaha meniru prilaku virus yang tersimpan dari orang yang terinfeksi ke permukaan sehari-hari di lingkungan rumah tangga atau rumah sakit, seperti melalui batuk atau menyentuh benda.
Mereka menggunakan alat untuk mengeluarkan aerosol yang menggandakan tetesan mikroskopis yang dibuat dalam batuk atau bersin. Para ilmuwan kemudian menyelidiki berapa lama virus tetap dapat menyebar pada permukaan tertentu.
Tes menunjukkan bahwa ketika virus dibawa oleh tetesan (droplet) yang dilepaskan ketika seseorang batuk atau bersin, virus itu tetap dapat hidup, atau masih dapat menginfeksi manusia, dalam aerosol setidaknya selama tiga jam.
Pada plastik dan stainless steel, virus yang layak dapat dideteksi setelah tiga hari. Di atas kertas, virus itu tidak dapat hidup setelah 24 jam. Pada tembaga, butuh 4 jam untuk virus menjadi tidak aktif atau mati.
Tim peneliti juga menemukan bahwa dibutuhkan sekitar 66 menit untuk setengah partikel virus kehilangan fungsi jika mereka berada di tetesan aerosol. Ini artinya setelah satu jam dan enam menit berikutnya, tiga perempat partikel virus pada dasarnya tidak aktif tetapi 25% masih dapat hidup.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Neeltje van Doremalen dari fasilitas Montana NIAID di Rocky Mountain Laboratories, jumlah virus yang bertahan pada akhir jam ketiga akan turun menjadi 12,5%.
Pada stainless steel, setidaknya dibutuhkan 5 jam 38 menit untuk setengah dari partikel virus menjadi tidak aktif. Pada plastik, waktu bertahan virus adalah 6 jam 49 menit.
Sedangkan di atas kertas karton, waktu paruh adalah sekitar tiga setengah jam, tetapi para peneliti mengatakan ada banyak variabilitas dalam hasil tersebut "Jadi kami menyarankan agar berhati-hati" menafsirkan angka itu, seperti yang dilansir dari Reuters.
Setidaknya, dari penelitian tersebut ditemukan waktu bertahan hidup terpendek virus corona ketika menempel pada [permukaan yang mengandung tembaga, di mana setengah virus menjadi tidak aktif hanya dalam waktu 46 menit.
(gus) Next Article Inilah 5 Gejala Awal Penularan Covid-19 yang Jarang Terjadi
Meski virus disebut ditularkan lewat tetesan di udara, jadi jika ada yang bersin dan tidak ditutup dengan layak virus akan bertahan di udara sampai 4 jam. Sementara jika tetesan itu menyentuh benda, virus bisa bertahan lebih lama
Fakta ini merupakan hasil studi para ilmuwan dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) yang merupakan bagian dari Lembaga Kesehatan Amerika Serikat.
Mereka menggunakan alat untuk mengeluarkan aerosol yang menggandakan tetesan mikroskopis yang dibuat dalam batuk atau bersin. Para ilmuwan kemudian menyelidiki berapa lama virus tetap dapat menyebar pada permukaan tertentu.
Tes menunjukkan bahwa ketika virus dibawa oleh tetesan (droplet) yang dilepaskan ketika seseorang batuk atau bersin, virus itu tetap dapat hidup, atau masih dapat menginfeksi manusia, dalam aerosol setidaknya selama tiga jam.
Pada plastik dan stainless steel, virus yang layak dapat dideteksi setelah tiga hari. Di atas kertas, virus itu tidak dapat hidup setelah 24 jam. Pada tembaga, butuh 4 jam untuk virus menjadi tidak aktif atau mati.
Tim peneliti juga menemukan bahwa dibutuhkan sekitar 66 menit untuk setengah partikel virus kehilangan fungsi jika mereka berada di tetesan aerosol. Ini artinya setelah satu jam dan enam menit berikutnya, tiga perempat partikel virus pada dasarnya tidak aktif tetapi 25% masih dapat hidup.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Neeltje van Doremalen dari fasilitas Montana NIAID di Rocky Mountain Laboratories, jumlah virus yang bertahan pada akhir jam ketiga akan turun menjadi 12,5%.
Pada stainless steel, setidaknya dibutuhkan 5 jam 38 menit untuk setengah dari partikel virus menjadi tidak aktif. Pada plastik, waktu bertahan virus adalah 6 jam 49 menit.
Sedangkan di atas kertas karton, waktu paruh adalah sekitar tiga setengah jam, tetapi para peneliti mengatakan ada banyak variabilitas dalam hasil tersebut "Jadi kami menyarankan agar berhati-hati" menafsirkan angka itu, seperti yang dilansir dari Reuters.
Setidaknya, dari penelitian tersebut ditemukan waktu bertahan hidup terpendek virus corona ketika menempel pada [permukaan yang mengandung tembaga, di mana setengah virus menjadi tidak aktif hanya dalam waktu 46 menit.
(gus) Next Article Inilah 5 Gejala Awal Penularan Covid-19 yang Jarang Terjadi
Most Popular