
AS, Jepang hingga Korsel Diserang 'Resesi Seks', Ini Sebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Resesi' seks alias berkurangnya hasrat seksual di kalangan milenial sedang ramai diperbincangkan. Kasus ini terjadi di beberapa negara maju di dunia.
Di antaranya Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korsel. Negara-negara ini tidak bisa menghindar dari resesi seks yang diyakini bakal berdampak besar bagi perekonomian mereka.
"Ini dikarenakan resesi seks dan menurunnya pernikahan mengindikasikan bahwa kaum milenial juga bisa menunda aspek-aspek kedewasaan lainnya seperti membeli rumah atau mobil, yang mana akan menyumbang perlambatan ekonomi," kata analis politik dan ekonomi Jake Novak dalam penelitiannya yang dimuat di CNBC International.
"Ini menjadi hal serius yang menyebar ke sejumlah sektor bisnis mulai dari real estate, pakaian hingga kontrasepsi dan berujung pada menurunnya Produk Domestik Bruto (PDB)," tulisnya.
Jake menegaskan, resesi seks ini setidaknya terjadi karena sejumlah alasan. Mulai dari kewajiban akan stabilitas keuangan saat memiliki pasangan, pinjaman pendidikan, gaya hidup yang tinggi, hingga situs porno, video games, medsos hingga robot seks.
"Semuanya ... menjadi pengganti kontak dengan manusia nyata, terutama untuk pria," tulis Jake lagi dalam penelitiannya.
Khusus di Jepang selain faktor-faktor di atas, tingginya jam kerja juga menjadi penyebab lain. Sementara menurut AFP, khusus di Korea Selatan, resesi seks terjadi karena munculnya kelompok-kelompok feminis, yang menentang budaya patriarki di negara itu.
Di antaranya kelompok feminis radikal nasional itu bernama '4B' atau 'Four Nos'. Mereka mengagungkan sejumlah norma yakni 'no dating, no sex, no marriage, and no child-rearing' atau tidak berkencan, tidak melakukan seks, tidak menikah, dan tidak mengasuh anak.
(sef/sef) Next Article 'Resesi Seks' Ancam Negara-negara Maju Ini