
Rusuh & Demo, Hong Kong Lebih Layak Huni Dibanding Jakarta
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 September 2019 14:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Hong Kong berhasil menyaingi Singapura, London dan New York sebagai kota paling menyenangkan di dunia untuk ditinggali, meski kota yang masih jadi bagian China itu telah dilanda demo dalam tiga bulan terakhir.
Saat ini Hong Kong menduduki posisi ke-38 kota layak huni, turun dari posisi 35 tahun lalu. sementara Singapura ada di posisi ke 40, turun dari posisi 37. Lebih lanjut, London ada di posisi 48 dan New York ada di posisi 58.
Itu merupakan hasil dari survei Indeks Liveability Global Economist Intelligence Unit (EIU). Sementara, untuk Jakarta belum berhasil masuk di 10 besar kota layak huni terfavorit di dunia. Untungnya, bukan juga ada di daftar 10 kota tak layak huni. EIU hanya mencatat bahwa Jakarta berhasil memperbaiki beberapa hal, meski tak disebut peringkatnya.
Namun, direktur regional EIU untuk Asia, Mr Duncan Innes-Ker mengatakan bahwa dampak demo mungkin baru akan muncul pada hasil survei tahun depan. Mengingat parahnya keadaan demo yang terjadi belakangan ini.
"Saya pikir mungkin aman untuk mengatakan bahwa peringkat Hong Kong akan sangat menderita," katanya, mengutip Straits Times.
Dari hasil pemeringkatan EIU, diketahui bahwa kota-kota yang paling layak huni di dunia pada umumnya jarang sekali diduduki oleh ibukota suatu negara, dan lebih banyak diisi oleh kota-kota kedua regional.
Di posisi pertama, diduduki kota Wina di Austria. Ini merupakan tahun keduanya berturut-turut. Sementara Melbourne ada di posisi kedua.
Australia dan Kanada mendominasi 10 besar daftar, dengan masing-masing menyumbang tiga kota, sementara Osaka, Tokyo dan Kopenhagen melengkapi daftar itu. Menurut Antipodes, kota Australia yang menawarkan kualitas hidup terbaik adalah Melbourne, Sydney dan Adelaide. Sementara dari Amerika Utara ada kota Calgary, Vancouver dan Toronto.
"Secara keseluruhan, indeks kami tetap didominasi oleh kota-kota berukuran sedang di negara-negara kaya," kata laporan itu.
Beberapa aspek yang jadi pertimbangan dalam menentukan peringkat itu adalah pendidikan yang berkualitas tinggi, perawatan kesehatan publik yang didanai dengan baik, dan sistem transportasi yang fungsional. Kota-kota ini sendiri bervariasi dari segi jumlah penduduknya, yaitu mulai dari 300.000 hingga satu juta penduduk.
"Sisi teratas dari kota-kota ini cenderung sepenuhnya disadari. Anda mendapatkan koleksi kegiatan budaya yang baik, Anda mendapatkan akses yang baik ke layanan kesehatan dan pendidikan," kata Innes-Ker.
"Tapi Anda tidak mendapatkan banyak hal seperti itu di kota-kota bawah, yang cenderung diisi oleh kota-kota besar, yang umum diisi hal-hal seperti kemacetan lalu lintas, masalah kejahatan dan kekacauan di tempat umum,".
Untuk menilai kondisi kehidupan, indeks memeriksa kualitas layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, stabilitas, dan budaya. Setiap kota dinilai berdasarkan lebih dari 30 faktor, yang kemudian dikompilasi menjadi skor tertimbang antara satu hingga 100.
Wina memiliki skor yang hampir sempurna di tahun 2019, yaitu 99.1. sementara kota terbaik lainnya memiliki skor yang bervariasi. Namun, tidak ada kota di Amerika Serikat yang berhasil menduduki posisi 22 teratas.
Untuk kota yang tepat menduduki beberapa posisi bawah daftar adalah Dhaka, Lagos dan Damaskus, dengan ibukota Suriah yang dilanda perang mempertahankan posisi terakhir selama tujuh tahun terakhir.
(sef) Next Article Gila! Lahan Parkir 1 Mobil di Hong Kong Harganya Rp 18 Miliar
Saat ini Hong Kong menduduki posisi ke-38 kota layak huni, turun dari posisi 35 tahun lalu. sementara Singapura ada di posisi ke 40, turun dari posisi 37. Lebih lanjut, London ada di posisi 48 dan New York ada di posisi 58.
Itu merupakan hasil dari survei Indeks Liveability Global Economist Intelligence Unit (EIU). Sementara, untuk Jakarta belum berhasil masuk di 10 besar kota layak huni terfavorit di dunia. Untungnya, bukan juga ada di daftar 10 kota tak layak huni. EIU hanya mencatat bahwa Jakarta berhasil memperbaiki beberapa hal, meski tak disebut peringkatnya.
Namun, direktur regional EIU untuk Asia, Mr Duncan Innes-Ker mengatakan bahwa dampak demo mungkin baru akan muncul pada hasil survei tahun depan. Mengingat parahnya keadaan demo yang terjadi belakangan ini.
"Saya pikir mungkin aman untuk mengatakan bahwa peringkat Hong Kong akan sangat menderita," katanya, mengutip Straits Times.
Dari hasil pemeringkatan EIU, diketahui bahwa kota-kota yang paling layak huni di dunia pada umumnya jarang sekali diduduki oleh ibukota suatu negara, dan lebih banyak diisi oleh kota-kota kedua regional.
Di posisi pertama, diduduki kota Wina di Austria. Ini merupakan tahun keduanya berturut-turut. Sementara Melbourne ada di posisi kedua.
Australia dan Kanada mendominasi 10 besar daftar, dengan masing-masing menyumbang tiga kota, sementara Osaka, Tokyo dan Kopenhagen melengkapi daftar itu. Menurut Antipodes, kota Australia yang menawarkan kualitas hidup terbaik adalah Melbourne, Sydney dan Adelaide. Sementara dari Amerika Utara ada kota Calgary, Vancouver dan Toronto.
"Secara keseluruhan, indeks kami tetap didominasi oleh kota-kota berukuran sedang di negara-negara kaya," kata laporan itu.
Beberapa aspek yang jadi pertimbangan dalam menentukan peringkat itu adalah pendidikan yang berkualitas tinggi, perawatan kesehatan publik yang didanai dengan baik, dan sistem transportasi yang fungsional. Kota-kota ini sendiri bervariasi dari segi jumlah penduduknya, yaitu mulai dari 300.000 hingga satu juta penduduk.
"Sisi teratas dari kota-kota ini cenderung sepenuhnya disadari. Anda mendapatkan koleksi kegiatan budaya yang baik, Anda mendapatkan akses yang baik ke layanan kesehatan dan pendidikan," kata Innes-Ker.
"Tapi Anda tidak mendapatkan banyak hal seperti itu di kota-kota bawah, yang cenderung diisi oleh kota-kota besar, yang umum diisi hal-hal seperti kemacetan lalu lintas, masalah kejahatan dan kekacauan di tempat umum,".
Untuk menilai kondisi kehidupan, indeks memeriksa kualitas layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, stabilitas, dan budaya. Setiap kota dinilai berdasarkan lebih dari 30 faktor, yang kemudian dikompilasi menjadi skor tertimbang antara satu hingga 100.
Wina memiliki skor yang hampir sempurna di tahun 2019, yaitu 99.1. sementara kota terbaik lainnya memiliki skor yang bervariasi. Namun, tidak ada kota di Amerika Serikat yang berhasil menduduki posisi 22 teratas.
Untuk kota yang tepat menduduki beberapa posisi bawah daftar adalah Dhaka, Lagos dan Damaskus, dengan ibukota Suriah yang dilanda perang mempertahankan posisi terakhir selama tujuh tahun terakhir.
(sef) Next Article Gila! Lahan Parkir 1 Mobil di Hong Kong Harganya Rp 18 Miliar
Most Popular