
Bangga, 2 Putri Papua Wujudkan Mimpi Jadi Pilot Maskapai Top!
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
31 July 2019 13:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Prestasi membanggakan ditorehkan oleh dua mahasiswi Papua Barat, Vanda Korisano dan Martha Itaar.
Dua mahasiswi asal Papua Barat ini menjadi pilot pertama di maskapai BUMN Indonesia, Garuda Indonesia per Juni 2019.
Mereka adalah lulusan dari New Zealand yang mendapatkan beasiswa dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pemerintah provinsi Papua. Vanda dan Martha menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru dan berhasil mengejar mimpinya.
Duta Besar RI, Tantowi Yahya sebagai Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Selandia Baru pun sangat bangga mendengar kabar ini. Mereka dipercaya menjadi pilot pertama terbesar Indonesia dan untuk nasional.
"Tentu saja saya senang dan bangga ada dua anak Papua, terlebih perempuan. Ini lulusan NZ dipercaya untuk menerbangkan maskapai penerbangan nasional," ujar Tantowi Yahya kepada CNBC Indonesia, Rabu (31/7/2019).
Dia pun berharap nantinya akan ada lagi anak Papua yang mendapatkan kesempatan emas ini. Sebab bukan hanya untuk masa depan mereka tapi secara tidak langsung dapat memotivasi dan mengharumkan daerah masing-masing untuk berprestasi.
"Saya berharap akan lebih banyak lagi anak Papua yang mendapatkan kesempatan untuk mengharumkan nama daerah mereka. Sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak Papua lainnya untuk berprestasi," papar dia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan bahwa rekrutment pilot yang merupakan putri daerah asal Papua ini merupakan wujud komitmen Garuda Indonesia dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mereka yang berprestasi dapat mengembangkan karir bersama Garuda Indonesia Group.
Ari mengungkapkan rasa bangganya dapat merekrut putri Papua terbaik. Ari berharap langkah yang dibuat Vanda dan Marta dapat menjadi lokomotif penarik putera/puteri Papua lainnya di Garuda Indonesia.
"Tentunya capaian kedua pilot asal Papua tersebut yang telah berhasil lulus proses rekrutment pilot ini merupakan hal yang patut diapresiasi, mengingat rekrutment pilot Garuda Indonesia Group memiliki standar requirement yang cukup tinggi. Hal ini turut menandakan bahwa banyak putera puteri daerah yang memiliki daya saing yang unggul," kata Ari.
Adapun Martha nantinya akan menempuh pendidikan pilot untuk ditempatkan di Citilink Indonesia sedangkan Vanda akan menempuh pelatihan untuk kemudian ditempatkan di Garuda Indonesia
Untuk selanjutnya, Vanda akan mengikuti pendidikan pilot di Garuda Indonesia Training Center (GITC) pada awal Agustus 2019 mendatang yang rencananya akan mengambil rating tipe pesawat Boeing 737-800 NG. Pendidikan pilot yang akan dijalani oleh mereka kurang lebih selama 6 bulan, kemudian di lanjutkan dengan Flight Training. Sedangkan untuk Martha akan mengikuti proses training lebih lanjut di Citilink Indonesia.
(gus) Next Article Sri Mulyani: Ibu Saya Jadi Profesor Sambil Besarkan 10 Anak!
Dua mahasiswi asal Papua Barat ini menjadi pilot pertama di maskapai BUMN Indonesia, Garuda Indonesia per Juni 2019.
Mereka adalah lulusan dari New Zealand yang mendapatkan beasiswa dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pemerintah provinsi Papua. Vanda dan Martha menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru dan berhasil mengejar mimpinya.
Duta Besar RI, Tantowi Yahya sebagai Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Selandia Baru pun sangat bangga mendengar kabar ini. Mereka dipercaya menjadi pilot pertama terbesar Indonesia dan untuk nasional.
"Tentu saja saya senang dan bangga ada dua anak Papua, terlebih perempuan. Ini lulusan NZ dipercaya untuk menerbangkan maskapai penerbangan nasional," ujar Tantowi Yahya kepada CNBC Indonesia, Rabu (31/7/2019).
Dia pun berharap nantinya akan ada lagi anak Papua yang mendapatkan kesempatan emas ini. Sebab bukan hanya untuk masa depan mereka tapi secara tidak langsung dapat memotivasi dan mengharumkan daerah masing-masing untuk berprestasi.
"Saya berharap akan lebih banyak lagi anak Papua yang mendapatkan kesempatan untuk mengharumkan nama daerah mereka. Sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak Papua lainnya untuk berprestasi," papar dia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan bahwa rekrutment pilot yang merupakan putri daerah asal Papua ini merupakan wujud komitmen Garuda Indonesia dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mereka yang berprestasi dapat mengembangkan karir bersama Garuda Indonesia Group.
Ari mengungkapkan rasa bangganya dapat merekrut putri Papua terbaik. Ari berharap langkah yang dibuat Vanda dan Marta dapat menjadi lokomotif penarik putera/puteri Papua lainnya di Garuda Indonesia.
![]() |
"Tentunya capaian kedua pilot asal Papua tersebut yang telah berhasil lulus proses rekrutment pilot ini merupakan hal yang patut diapresiasi, mengingat rekrutment pilot Garuda Indonesia Group memiliki standar requirement yang cukup tinggi. Hal ini turut menandakan bahwa banyak putera puteri daerah yang memiliki daya saing yang unggul," kata Ari.
Adapun Martha nantinya akan menempuh pendidikan pilot untuk ditempatkan di Citilink Indonesia sedangkan Vanda akan menempuh pelatihan untuk kemudian ditempatkan di Garuda Indonesia
Untuk selanjutnya, Vanda akan mengikuti pendidikan pilot di Garuda Indonesia Training Center (GITC) pada awal Agustus 2019 mendatang yang rencananya akan mengambil rating tipe pesawat Boeing 737-800 NG. Pendidikan pilot yang akan dijalani oleh mereka kurang lebih selama 6 bulan, kemudian di lanjutkan dengan Flight Training. Sedangkan untuk Martha akan mengikuti proses training lebih lanjut di Citilink Indonesia.
(gus) Next Article Sri Mulyani: Ibu Saya Jadi Profesor Sambil Besarkan 10 Anak!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular