
Sakral dan Sulit, Apa Itu Tari Bedhoyo?
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
22 June 2019 18:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Tari Bedhoyo merupakan tari di dalam Keraton Surakarta yang sakral sekaligus sulit dilakukan dan ditarikan oleh 9 orang penari. Tari Bedhoyo terdiri dari 11 jenis tarian.
Tari Bedhoyo merupakan tari yang diciptakan oleh Putera Mahkota Keraton Solo pada zaman Kerajaan Mataram. Inti ajaran Tari Bedhoyo berasal dari Bedhoyo Ketawang, yakni tarian khusus upacara kenaikan tahta raja Keraton Surakarta.
Para penari Bedhoyo adalah seorang perajurit perempuan yang dilatih kemampuan tari maupun latihan fisiknya. Dalam tarian, juga ditampilkan alat peraga seperti senjata dan tameng sebagai simbol ketangguhan para perajurit perempuan tersebut.
Bedhoyo yang semula hanya berada di dalam keraton, kini sudah bisa ditampilkan di luar keraton. Ini terjadi pada era 70-an ketika Pakubuwono XII memberikan seni budi daya Keraton Solo kepada Republik Indonesia.
"Itu tahun 70-an, waktu berdirinya ASKI (Akademi Seni Karawitan) yang sekarang menjadi ICI Solo. Keraton dalam hal ini sudah bergabung dengan Republik, ikut mendirikan republik ini, untuk pembelajaran. Dalam hal ini seni tari karawitan, pedalangan, seluruhnya ada di situ," ucap Putri Keraton Kesunanan Surakarta, Kanjeng Ratu Wandansari, di acara Festival Bedhayan 2019 di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat (22/6/2019).
Walaupun sudah diperbolehkan ditarikan di luar Keraton Solo, tarian Bedhoyo berubah namanya menjadi Tari Bedhayan karena sudah diadaptasi dengan gerakan-gerakan baru dan penarinya yang tidak harus asli Keraton.
"Karena Bedhoyo sudah terpatri ada di Keraton. Jadi, pengembangan Bedhoyo itu Bedhayan, mirip dengan Bedhoyo, karena Bedhoyo itu sendiri hanya untuk kebutuhan Keraton. Penari Bedhoyo adalah prajurit Keraton," ucap Wandansari.
Untuk para penari Bedhoyo yang berada di Keraton sudah terdidik atau dalam istilah Keraton bernama magang sejak umur 8 tahun hingga nanti siap untuk menari setelah disetujui oleh Lurah (guru) Tari Bedhoyo.
Namun, hanya Tari Bedhoyo Ketawang lah yang sampai saat ini belum diizinkan untuk keluar keraton.
"Bedhoyo Ketawang itu pusaka, jadi ada perjanjian eyang-eyang saya dengan para penjaga tanah Jawa," tutup Wandansari.
(prm) Next Article Menikmati Indah & Tangguhnya Tari Bedhoyo
Tari Bedhoyo merupakan tari yang diciptakan oleh Putera Mahkota Keraton Solo pada zaman Kerajaan Mataram. Inti ajaran Tari Bedhoyo berasal dari Bedhoyo Ketawang, yakni tarian khusus upacara kenaikan tahta raja Keraton Surakarta.
Para penari Bedhoyo adalah seorang perajurit perempuan yang dilatih kemampuan tari maupun latihan fisiknya. Dalam tarian, juga ditampilkan alat peraga seperti senjata dan tameng sebagai simbol ketangguhan para perajurit perempuan tersebut.
"Itu tahun 70-an, waktu berdirinya ASKI (Akademi Seni Karawitan) yang sekarang menjadi ICI Solo. Keraton dalam hal ini sudah bergabung dengan Republik, ikut mendirikan republik ini, untuk pembelajaran. Dalam hal ini seni tari karawitan, pedalangan, seluruhnya ada di situ," ucap Putri Keraton Kesunanan Surakarta, Kanjeng Ratu Wandansari, di acara Festival Bedhayan 2019 di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat (22/6/2019).
Walaupun sudah diperbolehkan ditarikan di luar Keraton Solo, tarian Bedhoyo berubah namanya menjadi Tari Bedhayan karena sudah diadaptasi dengan gerakan-gerakan baru dan penarinya yang tidak harus asli Keraton.
"Karena Bedhoyo sudah terpatri ada di Keraton. Jadi, pengembangan Bedhoyo itu Bedhayan, mirip dengan Bedhoyo, karena Bedhoyo itu sendiri hanya untuk kebutuhan Keraton. Penari Bedhoyo adalah prajurit Keraton," ucap Wandansari.
![]() |
Untuk para penari Bedhoyo yang berada di Keraton sudah terdidik atau dalam istilah Keraton bernama magang sejak umur 8 tahun hingga nanti siap untuk menari setelah disetujui oleh Lurah (guru) Tari Bedhoyo.
Namun, hanya Tari Bedhoyo Ketawang lah yang sampai saat ini belum diizinkan untuk keluar keraton.
"Bedhoyo Ketawang itu pusaka, jadi ada perjanjian eyang-eyang saya dengan para penjaga tanah Jawa," tutup Wandansari.
(prm) Next Article Menikmati Indah & Tangguhnya Tari Bedhoyo
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular