Wah, Rusia Mulai Uji Coba Gunakan AI di Pesawat Tempur!

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
29 January 2019 12:09
Rusia mulai gunakan AI sebagai wingman pesawat tempur
Foto: Ilustrasi pesawat militer Rusia (REUTERS/Russian Ministry of Defence/Olga Balashova/Handout via Reuters)
Jakarta, CNBC Indonesia- Tampaknya para pejabat militer Rusia tidak ingin berhenti dengan rudal balistik antarbenua hipersonik yang menakutkan yang sempat diuji bulan lalu. 

Pasukan militer negara itu juga telah menguji kelayakan untuk wingman dengan wujud AI terbang bersama pilot pesawat tempur Rusia, melaksanakan perintah yang dikeluarkan oleh pilot manusia. Ini menandakan babak baru dalam pertempuran militer udara.



Laporan berita tentang upaya Rusia di sini adalah hasil dari gambar yang terlihat di media sosial drone bernama Hunter, kendaraan tempur tak berawak, bersama dengan gambar jet yang disebut Sukhoi Su-57. Menariknya adalah ekor jet tempur itu. 

Seperti yang terlihat di bawah, di bagian ekor Anda dapat melihat bentuk jet serta gambar yang tampaknya menjadi pemburu drone, bersama dengan gambar baut petir.

Situs berita Aviationist mencatat bahwa sambaran petir menunjukkan koneksi nirkabel antara kedua pesawat.

Militer Rusia tampaknya tidak berusaha terlalu keras dengan hubungan itu. Karena juga, menurut The Aviationist, kamuflase pixelated baru di bagian bawah pesawat meniru bentuk pandangan rencana Hunter jarak jauh pesawat piloted.

Spekulasi telah mengemuka bahwa Su-57 mungkin sedang mengembangkan beberapa kemampuan untuk mengontrol atau berbagi data dengan pesawat terbang baru yang diujicobakan dari jarak jauh ini. Konsep ini mungkin mirip dengan ide yang diajukan oleh Angkatan Udara AS dengan F-35A Lightning II.

"Sebuah video konsep masa depan yang dirilis oleh Air Force Research Lab pada 22 Maret 2018, menunjukkan animasi terbang F-35A dengan enam pesawat tak berawak. Konsepnya adalah bahwa pesawat tak berawak itu sendiri mengelola kontrol penerbangan dasar mereka sendiri sementara F-35A bertindak sebagai pusat komando dan kontrol untuk menetapkan target dan memilih senjata untuk dipekerjakan oleh pesawat tak berawak," kata laporan itu.

Kabar tentang pasukan bertenaga AI datang menjelang uji coba bulan lalu terhadap sistem rudal Avangard Rusia, yang menggabungkan rudal balistik yang kuat dengan apa yang dikenal sebagai peluncur hipersonik. Rusia mengklaim sistem ini mampu memiliki kecepatan melebihi lima kali kecepatan suara dan bahwa rudal dapat berhasil menghindari sistem pertahanan rudal modern.
(gus) Next Article Bukan Kurir, Amazon Mulai Pakai Robot untuk Antar Paket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular