Internasional

Goks! Bisnis Kopi Robot, Pria Ini Cuan Miliaran

Lifestyle - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 December 2021 16:30
Bisnis Kopi Robot (CNBC Makeit) Foto: Bisnis Kopi Robot (CNBC Makeit)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keith Tan (41) tidak ragu melepas jabatannya sebagai wealth manager, sebab peluncuran waralaba kedai kopinya tahun 2015 kini membuahkan hasil yang manis. Tan berhasil membuat Ella, robot barista pertama di Singapura.

"Saya berusia 35 tahun, di bidang keuangan, dan saya berpikir 'Ini kesempatan saya'. Saya harus melakukan sesuatu, membangun sesuatu untuk diri saya sendiri," kata Tan kepada CNBC International, dikutip Kamis (9/12/2021).

Meski berbuah manis, awalnya tidak begitu menyenangkan. Tan mengatakan tidak lama setelah mendirikan kedai kopi, dia mulai menemukan masalah tenaga kerja di industri makanan dan minuman.

"Kami memiliki empat toko yang menghadapi krisis tenaga kerja, dan saya berpikir, 'Saya baru saja berinvestasi di perusahaan ini, itu akan tumbuh, itu akan tumbuh lebih dari itu!' Jadi, saya memutuskan inilah saatnya untuk benar-benar melihat ke dalam teknologi," kata Tan, yang merupakan pendiri dan CEO Crown Digital.

Bisnis Kopi Robot (CNBC Makeit)Foto: Bisnis Kopi Robot (CNBC Makeit)
Bisnis Kopi Robot (CNBC Makeit)

Dengan itu, ide untuk Crown Digital lahir, yakni sebuah internet of things start-up yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan di sektor F&B. Ella adalah produk debut perusahaan, yakni robot otomatis yang dirancang untuk meniru pekerjaan server kopi manusia.

Dibuat pada tahun 2018 setelah bertahun-tahun bereksperimen, barista robotik ini memiliki lengan otonom, yang diproduksi oleh perusahaan robotika Techman Robot. Ini bekerja dalam kios transparan seluas lima meter persegi.

Mesin ini beroperasi sepanjang waktu dan dapat menyajikan hingga 200 cangkir kopi per jam atau empat kali lebih banyak dari barista manusia pada umumnya.

Bahan-bahannya, seperti susu segar dan biji kopi, hanya perlu diisi ulang setelah 360 porsi. Ini dilakukan oleh pengemudi pengiriman yang memantau Ella melalui aplikasi. Pusat komando internal Crown Digital memungkinkan Ella mendeteksi dan mengatasi tumpahan atau kesalahan alat dari jarak jauh.

Tan mengatakan teknologi ini dirancang khusus untuk orang-orang dan lingkungan yang dinamis, seperti bandara, pusat transportasi dan kantor. Efisiensi itu berarti penghematan biaya dapat diteruskan ke konsumen juga. Misalnya, latte oleh Ella berharga sekitar US$ 3, sedangkan kopi barista khas di Singapura berharga sekitar US$ 4,50.

"Ada peluang di mana Anda hanya menginginkan kecepatan, konsistensi, dan kemudahan pemesanan, dan di situlah robotika benar-benar dapat berperan," kata Tan.

Pandemi Covid-19 juga mendorong penjualan Ella, sebab semakin banyak orang yang sadar akan kebersihan selama pandemi. Kini Tan mengamankan ruang ritel permanen pertama Ella di salah satu pusat perbelanjaan pusat Singapura pada tahun 2020.

Crown Digital telah menandatangani kesepakatan untuk meluncurkan robot barista di pemberhentian tertentu di jaringan 1.657 stasiun East Japan Railway Company, dan di 30 stasiun kereta bawah tanah di Singapura yang dioperasikan oleh SMRT.

Itu akan membuat kopi grab and go Ella tersedia untuk 18 juta komuter gabungan setiap hari. Kedua operator transportasi juga telah berinvestasi di Crown Digital, sehingga total pendanaannya menjadi US$ 3,1 juta dan menilainya lebih dari US$ 35 juta.


[Gambas:Video CNBC]

(tfa/tfa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading