
Kisah Surat Natal Abraham Lincoln yang Terjual Rp 870 Juta
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
25 December 2018 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia- Beberapa hari sebelum Natal, Abraham Lincoln menyentuh hati Amerika yang tengah dilanda perang sipil besar-besaran dan hampir menghancurkan negeri tersebut.
Tepatnya tahun 1863, Lincoln menjadi contoh untuk rakyatnya agar tetap berbuat baik saat kepercayaan akan sesama bangsa tersebut tengah hancur-hancurnya akibat perang saudara yang terjadi.
Lewat sepucuk surat, Lincoln berupaya menyelamatkan nasib keluarga Craig yang masih sepupu dari istrinya, Mary Todd. Surat yang ditulis 21 Desember itu ditujukan kepada tentara militer AS agar mengizinkan keluarga Craig untuk melewati perbatasan dan kembali ke ladang perkebunan mereka yang ada di Arkansas, dengan aman dan selamat.
Tidak ada yang tahu, bahwa suratnya itu beberapa puluh tahun kemudian dilelang di The Raab Collection dan laris terjual dengan harga US$ 60 ribu atau setara Rp 870 juta.
"Tuan dan Nyonya Craig, dari Arkansas, yang perkebunannya terletak di dekat Sungai Mississippi, beberapa mil di bawah Helena, telah hancur selama perang saat ini, dan ingin kembali menduduki dan mengolah perkebunan mereka," tulis Lincoln dalam surat itu, dilansir dari CNN, Selasa (25/12/2018).
" Harapan saya agar mereka diizinkan untuk lewat, dan meminta pasukan militer Amerika Serikat di sekitarnya tidak akan menganiaya mereka atau membiarkan mereka dianiaya, selama Tuan dan Nyonya Craig menunjukkan bahwa mereka warga negara Amerika Serikat yang damai dan setia pada negaranya," tulis Lincoln dalam surat itu.
Surat Lincoln ini lama dipegang oleh keluarga Todd, secara turun temurun. Dan, baru-baru ini dibeli oleh seorang kolektor sebagai bukti untuk menunjukkan perjuangan-perjuangan Lincoln menyatukan Amerika Serikat.
Nathan Raab, pemiliki balai lelang, mengatakan bahwa surat itu lebih dari sekadar isyarat kebaikan kepada keluarganya. Itu menunjukkan pesan Lincoln untuk memulihkan mental bangsa yang penuh kedengkian untuk hal yang sia-sia.
"Tidak biasa menemukan sesuatu di mana sosok yang begitu menonjol dan penting secara historis terhubung begitu pribadi di tingkat nasional seperti itu. Anda mendapatkan pandangan di belakang layar yang langka dan wawasan tentang bagaimana perang mempengaruhi Lincoln sendiri," kata Raab.
Surat ini sendiri, menurutnya, masih sangat kontekstual dengan kondisi Amerika yang sedang terpecah belah. Dan setidaknya pendapat Raab disetujui oleh pembeli tanpa nama dari Northwest yang rela rogoh kocek ratusan juta rupiah demi surat tersebut.
(gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Tepatnya tahun 1863, Lincoln menjadi contoh untuk rakyatnya agar tetap berbuat baik saat kepercayaan akan sesama bangsa tersebut tengah hancur-hancurnya akibat perang saudara yang terjadi.
Tidak ada yang tahu, bahwa suratnya itu beberapa puluh tahun kemudian dilelang di The Raab Collection dan laris terjual dengan harga US$ 60 ribu atau setara Rp 870 juta.
"Tuan dan Nyonya Craig, dari Arkansas, yang perkebunannya terletak di dekat Sungai Mississippi, beberapa mil di bawah Helena, telah hancur selama perang saat ini, dan ingin kembali menduduki dan mengolah perkebunan mereka," tulis Lincoln dalam surat itu, dilansir dari CNN, Selasa (25/12/2018).
" Harapan saya agar mereka diizinkan untuk lewat, dan meminta pasukan militer Amerika Serikat di sekitarnya tidak akan menganiaya mereka atau membiarkan mereka dianiaya, selama Tuan dan Nyonya Craig menunjukkan bahwa mereka warga negara Amerika Serikat yang damai dan setia pada negaranya," tulis Lincoln dalam surat itu.
![]() |
Surat Lincoln ini lama dipegang oleh keluarga Todd, secara turun temurun. Dan, baru-baru ini dibeli oleh seorang kolektor sebagai bukti untuk menunjukkan perjuangan-perjuangan Lincoln menyatukan Amerika Serikat.
Nathan Raab, pemiliki balai lelang, mengatakan bahwa surat itu lebih dari sekadar isyarat kebaikan kepada keluarganya. Itu menunjukkan pesan Lincoln untuk memulihkan mental bangsa yang penuh kedengkian untuk hal yang sia-sia.
"Tidak biasa menemukan sesuatu di mana sosok yang begitu menonjol dan penting secara historis terhubung begitu pribadi di tingkat nasional seperti itu. Anda mendapatkan pandangan di belakang layar yang langka dan wawasan tentang bagaimana perang mempengaruhi Lincoln sendiri," kata Raab.
Surat ini sendiri, menurutnya, masih sangat kontekstual dengan kondisi Amerika yang sedang terpecah belah. Dan setidaknya pendapat Raab disetujui oleh pembeli tanpa nama dari Northwest yang rela rogoh kocek ratusan juta rupiah demi surat tersebut.
(gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Most Popular