
Cerita Crazy Rich, Habiskan Rp 455 M Demi 12 Hari di Angkasa
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 October 2018 15:59

Jakarta, CNBC Indonesia- SpaceX milik Elon Musk telah mendapat banyak perhatian baru-baru ini karena mengumumkan bahwa miliarder Jepang Yusaku Maezawa akan menjadi pelanggan pertamanya untuk penerbangan angkasa pribadi ke bulan.
Sementara itu, Blue Origin Jeff Bezos dilaporkan berencana untuk mulai menjual tiket US$ 200.000 (Rp 3 miliar) hingga US$ 300.000 (Rp 4,5 miliar) pada 2019 untuk mengirim wisatawan pada penerbangan ruang angkasa suborbital 11 menit.
[Gambas:Video CNBC]
Dan Virgin Galactic milik Richard Branson juga telah menjual 650 tiket untuk wisata ke luar angkasa sekitar US$ 250.000 (Rp 3,7 miliar) yang kabarnya siap berangkat dalam waktu dekat.
Tapi sebelum mereka semua, pengusaha game ternama Richard Garriott sudah lebih dulu menjajal piknik ke luar angkasa sebagai turis. Dia tinggal di sana selama 12 hari pada tahun 2008, dan menghabiskan U$ 30 juta (Rp 455 miliar). Dilansir dari CNBC Make It, Begini ceritanya;
Melihat Bumi dan Mengubah Pandangan Hidup
Garriott adalah turis ruang angkasa keenam yang pernah berkunjung ke ruang angkasa. Ketika bepergian di ruang angkasa, Garriott memberitahu CNBC Make It, ada titik emosional yang mengubah hidup nya. Dimana pergeseran perspektif salah satunya.
"Tidak diragukan lagi, ada sesuatu yang belum pernah saya dengar sampai setelah penerbangan saya, biasa disebut efek overview," katanya.
Efek overview adalah fenomena yang sering dialami oleh astronot seperti pergeseran dalam perspektif, sensasi kesatuan yang lengkap yang datang karena mampu melihat seluruh planet dalam sekejap.
"Ketika Anda memandang dari luar angkasa ke Bumi, Anda melihat pola cuaca karena Anda berada di atas awan dan melihat perubahan dalam geografi bumi. Anda melewati gurun, mereka biasanya tidak tertutup awan, dan Anda memperhatikan bagaimana angin menciptakan bentuk yang hanya dapat dilihat dari luar angkasa," kata Garriott.
Pria berusia 57 tahun itu mengatakan bahwa ketika berada diatas langit, Anda akan melihat perubahan buatan manusia yang membuat bumi rusak. Beberapa diantaranya, seperti pembakaran hutan yang terjadi, gurun yang kering akibat pompa air fosil bawah tanah.
"Dampak ulah manusia. Jejak manusia ada di mana-mana di seluruh muka bumi. "Benar-benar tidak ada hutan belantara yang tersisa yang dapat Anda lihat dari orbit Stasiun Luar Angkasa," kata dia.
Garriott sendiri salah satu orang yang mendukung berbagai inisiatif untuk mendukung planet ini. Sebagai contoh, dia adalah bagian dari program yang bertujuan mencapai zero waste pada tahun 2040.
Sementara itu, Blue Origin Jeff Bezos dilaporkan berencana untuk mulai menjual tiket US$ 200.000 (Rp 3 miliar) hingga US$ 300.000 (Rp 4,5 miliar) pada 2019 untuk mengirim wisatawan pada penerbangan ruang angkasa suborbital 11 menit.
[Gambas:Video CNBC]
Tapi sebelum mereka semua, pengusaha game ternama Richard Garriott sudah lebih dulu menjajal piknik ke luar angkasa sebagai turis. Dia tinggal di sana selama 12 hari pada tahun 2008, dan menghabiskan U$ 30 juta (Rp 455 miliar). Dilansir dari CNBC Make It, Begini ceritanya;
![]() |
Melihat Bumi dan Mengubah Pandangan Hidup
Garriott adalah turis ruang angkasa keenam yang pernah berkunjung ke ruang angkasa. Ketika bepergian di ruang angkasa, Garriott memberitahu CNBC Make It, ada titik emosional yang mengubah hidup nya. Dimana pergeseran perspektif salah satunya.
"Tidak diragukan lagi, ada sesuatu yang belum pernah saya dengar sampai setelah penerbangan saya, biasa disebut efek overview," katanya.
Efek overview adalah fenomena yang sering dialami oleh astronot seperti pergeseran dalam perspektif, sensasi kesatuan yang lengkap yang datang karena mampu melihat seluruh planet dalam sekejap.
"Ketika Anda memandang dari luar angkasa ke Bumi, Anda melihat pola cuaca karena Anda berada di atas awan dan melihat perubahan dalam geografi bumi. Anda melewati gurun, mereka biasanya tidak tertutup awan, dan Anda memperhatikan bagaimana angin menciptakan bentuk yang hanya dapat dilihat dari luar angkasa," kata Garriott.
Pria berusia 57 tahun itu mengatakan bahwa ketika berada diatas langit, Anda akan melihat perubahan buatan manusia yang membuat bumi rusak. Beberapa diantaranya, seperti pembakaran hutan yang terjadi, gurun yang kering akibat pompa air fosil bawah tanah.
"Dampak ulah manusia. Jejak manusia ada di mana-mana di seluruh muka bumi. "Benar-benar tidak ada hutan belantara yang tersisa yang dapat Anda lihat dari orbit Stasiun Luar Angkasa," kata dia.
Garriott sendiri salah satu orang yang mendukung berbagai inisiatif untuk mendukung planet ini. Sebagai contoh, dia adalah bagian dari program yang bertujuan mencapai zero waste pada tahun 2040.
Lalu bagaimana rasanya makan, tidur, dan buang air di angkasa?
Next Page
Tidur dan Buang Air di Angkasa
Pages
Most Popular