Cerita Crazy Rich, Habiskan Rp 455 M Demi 12 Hari di Angkasa

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 October 2018 15:59
Tidur dan Buang Air di Angkasa
Foto: Foto/travel to space/Edward Ricardo
Blastoff day: Roket adalah monster yang hidup dan bernapas
Berkali-kali latihan kenakan pakaian luar angkasa dan reka adegan sama sekali berbeda dengan apa yang dialaminya secara langsung saat ia terbang di Oktober waktu itu.  Dia ingat roket dengan baik, meskipun benda itu mati tapi  memiliki energi kinetik yang kuat. Menurutnya roket sepenuhnya memiliki berbahan bakar dengan tampilan berdiri tegak di atas landasan peluncuran. 

Untuk menaiki roket, Garriott naik ke lift kecil untuk mencapai puncak  atau tempat kapsul penumpang berada.

Cerita Crazy Rich, Habiskan Rp 455 M Demi 12 Hari di AngkasaFoto: AristyaRahadianKrisabella


Dia yang pertama masuk.
"Aku masuk ke dalam kapsul yang gelap dan dingin ini. Akulah yang menyalakannya, membawa modul kontrol hidup-hidup, menghidupkan semua komputer, menghidupkan semua dukungan kehidupan, pada dasarnya mempersiapkannya untuk rekan-rekan kru lainnya untuk bergabung denganku. Kemudian insinyur penerbangan masuk dan komandan masuk dan kami mengkonfigurasi kendaraan untuk diluncurkan,” kata Garriott. Ketika roket siap meluncur, para kru akan memberi sinyal. Pada saat itu, roket itu terangkat. 

Menariknya, dengan roket berbahan bakar cair, hampir tidak ada suara dan tidak ada getaran. Ini tidak seperti lepas landas seperti pembalap drag. Ini benar-benar membutuhkan waktu untuk membangun dorongan itu. Gerakan awal hampir tak terlihat,” kata dia.

Untuk melakukan perjalanan lebih dari 17.000 mil per jam dalam jangka waktu hanya 8,5 menit dan saat  mesin terputus Anda mengambang bebas di angkasa.

"Begitu benda itu menyala, Anda harus mengorbit dengan cepat. Dan kemudian Anda langsung mengambang bebas di angkasa melihat ke belakang ke Bumi,” kata dia.



Posisi Tidur yang Rumit


Cerita Crazy Rich, Habiskan Rp 455 M Demi 12 Hari di AngkasaFoto: Foto/travel to space/CNBC Make It

Mengunjungi ruang angkasa membutuhkan banyak kenyamanan. Misalnya, dalam ketiadaan gravitasi, Anda perlu tidur terikat pada objek tetap. Dan ketika Garriott tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional, ia memiliki tiga tempat-tempat berukuran bilik yang alakadarnya. Garriott pun tidur dalam apa yang dikenal sebagai modul European Space Agency Columbus, yakni sebuah modul berukuran bus sekolah dan wilayah paling modern dan paling tenang di stasiun ruang angkasa. 

Umumnya, beberapa astronot memiliki waktu tidur yang mudah tapi separuh lainnya adalah perjuangan untuk itu, katanya.


Di ruang angkasa ada toilet
Toilet di stasiun ruang angkasa memiliki ukuran seperti bilik telepon. Pada dasarnya adalah tong  yang dibautkan ke lantai. Dia
menggambarkannya sebagai penyedot debu yang memiliki dua cara untuk dilekatkan ke berbagai posisi.
Buang air kecil di ruang angkasa  sangatlah mudah karena terdapat  selang untuk pembuangan limbah cair, yang berfungsi dengan baik. Meski begitu untuk urusan buang air besar di ruang angkasa agak sedikit sulit dan  butuh usaha yang keras. (gus/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular