
Tren Baru Perhotelan Indonesia: Hotel Experience
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 October 2018 19:37

Jakarta, CNBC Indonesia- Menikmati liburan tentunya tidak lepas dari suasana ruang istirahat. Telah menjadi unsur paling penting, penginapan yang seru pun menjadi kebutuhan untuk tidur yang berkualitas.
Belakangan ini, ada banyak pengusaha penginapan mulai memutar otak untuk membuat penginapan yang tidak biasa. Mereka mencoba menghadirkan kamar unik bagi para pengunjungnya.mJenisnya pun beragam dan berbagai sensasi pun tak membuat para traveler memikirkan budget. Alasannya pun satu, mereka senang menemukan hal baru yang lebih spotlight dibandingkan hotel konvensional lainnya.
"Sangat bervariasi dan yang jelas kita berbicara wisata itu lebih besar ke experience tentunnya. Dan penginapan dengan ide yang terkonsep (experience) mulai dilirik pengunjung karena mereka juga menemukan hal baru yang lebih spotlight ketimbang hotel konvensional," kata ujar Hariyadi kepada CNBC Indonesia saat acara Press Confrence Traveloka Hotel Awards 2018 di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).
Dia mencontohkan beberapa jenis hotelnya, seperti penginapan berkonsep desa wisata, pemandangan matahari terbenam dan malam berbintang yang menjadi alasan tamu betah menginap. Ini telah menjadi tren karena orang ingin mendapatkan pengalaman dan tidak hanya berinteraksi dengan akomodasinya saja melainkan juga lingkungan.
Berbicara perbandingan minat, Hariyadi tampak sulit menyebutkan. Sebab hotel experience muncul di akhir sedangkan hotel konvensional pun juga tidak sepi peminat.
"Mungkin kalau bisa saya bilang ada tren baru yang disukai traveler saat ini yakni mencari hotel experience yang sudah mulai tumbuh sejak 3 tahun lalu," kata dia.
Cara Memilih Hotel
Lalu,ternyata ada tren baru dalam memilih akomodasi khususnya dari penyedia jasa travel. John Safenson selaku GM Accomodations Traveloka mengatakan bahwa ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan saat memilih sebuah akomodasi dan pertimbangan ini hampir diterapkan setiap traveler.
Banyak pra traveler memilih akomodasi berdasarkan star rating. Para konsumen akan melihat foto terlebih dahulu dan review dari konsumen.
"Jadi dari hasil analisa kami di Traveloka tren penilaian kami dari konsumen itu rata-rata melihat beberapa faktor. Pertama mereka memilih berdasarkan star ranking meliputi foto dan review konsumen," ujar John saat acara Press Confrence Traveloka Hotel Awards 2018 di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).
Dia menuturkan bahwa review di media sosial menjadi pengaruh penting dalam peningkatan kunjungan wisatawan. Sedangkan pertimbangan selanjutnya adalah budget.
Tidak hanya itu tren konsumen lainnya, adalah melihat kamar, lokasi hotel, dan faktor kedekatan dengan lokasi tujuannya. Tak dimungkiri, kegiatan menarik di sekitar hotel menjadi daya tarik kuat dalam pemilihan hotel.
"Para konsumen traveler biasanya melihat faktor kedekatan tujuan dia berdinas apakah benar hotel itu gampang dijangkau atau tidak. Serta apakah ada pariwisata terdekat dengan tempat menarik disana. Jadi itu elemen penting dibutuhkan konsumen sebelum memilih akomodasi," kata dia.
-

(gus) Next Article Hotel Kapsul, Buat Traveler yang Ingin "Ngirit"
Belakangan ini, ada banyak pengusaha penginapan mulai memutar otak untuk membuat penginapan yang tidak biasa. Mereka mencoba menghadirkan kamar unik bagi para pengunjungnya.mJenisnya pun beragam dan berbagai sensasi pun tak membuat para traveler memikirkan budget. Alasannya pun satu, mereka senang menemukan hal baru yang lebih spotlight dibandingkan hotel konvensional lainnya.
"Sangat bervariasi dan yang jelas kita berbicara wisata itu lebih besar ke experience tentunnya. Dan penginapan dengan ide yang terkonsep (experience) mulai dilirik pengunjung karena mereka juga menemukan hal baru yang lebih spotlight ketimbang hotel konvensional," kata ujar Hariyadi kepada CNBC Indonesia saat acara Press Confrence Traveloka Hotel Awards 2018 di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).
Berbicara perbandingan minat, Hariyadi tampak sulit menyebutkan. Sebab hotel experience muncul di akhir sedangkan hotel konvensional pun juga tidak sepi peminat.
"Mungkin kalau bisa saya bilang ada tren baru yang disukai traveler saat ini yakni mencari hotel experience yang sudah mulai tumbuh sejak 3 tahun lalu," kata dia.
Cara Memilih Hotel
Lalu,ternyata ada tren baru dalam memilih akomodasi khususnya dari penyedia jasa travel. John Safenson selaku GM Accomodations Traveloka mengatakan bahwa ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan saat memilih sebuah akomodasi dan pertimbangan ini hampir diterapkan setiap traveler.
Banyak pra traveler memilih akomodasi berdasarkan star rating. Para konsumen akan melihat foto terlebih dahulu dan review dari konsumen.
"Jadi dari hasil analisa kami di Traveloka tren penilaian kami dari konsumen itu rata-rata melihat beberapa faktor. Pertama mereka memilih berdasarkan star ranking meliputi foto dan review konsumen," ujar John saat acara Press Confrence Traveloka Hotel Awards 2018 di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).
Dia menuturkan bahwa review di media sosial menjadi pengaruh penting dalam peningkatan kunjungan wisatawan. Sedangkan pertimbangan selanjutnya adalah budget.
Tidak hanya itu tren konsumen lainnya, adalah melihat kamar, lokasi hotel, dan faktor kedekatan dengan lokasi tujuannya. Tak dimungkiri, kegiatan menarik di sekitar hotel menjadi daya tarik kuat dalam pemilihan hotel.
"Para konsumen traveler biasanya melihat faktor kedekatan tujuan dia berdinas apakah benar hotel itu gampang dijangkau atau tidak. Serta apakah ada pariwisata terdekat dengan tempat menarik disana. Jadi itu elemen penting dibutuhkan konsumen sebelum memilih akomodasi," kata dia.
-

(gus) Next Article Hotel Kapsul, Buat Traveler yang Ingin "Ngirit"
Most Popular