Staf IT Ini Banting Setir Jadi Manajer Gamer Profesional

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
19 August 2018 16:33
Manajer gamer memiliki waktu yang fleksibel sehingga Brando Holoan pun masih bisa melakukan aktivitas lain tanpa mengganggu pekerjaannya.
Foto: CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan
Jakarta, CNBC Indonesia - Level profesi terbaik dalam tangga karir sebagai staf informasi teknologi (IT) ternyata tak membuat seseorang puas. Inilah yang dirasakan seorang pria bernama Brando Holoan.

Memiliki hobi bermain game, Brando pun ditawari menjadi manajer atlet olahraga online oleh salah satu organisasi eSport di Indonesia, Boom ID. Tak butuh waktu lama, dia pun langsung menerima tawaran tersebut meski dia hanya menjadi manajer tim.

"Kalau jadi manajer saya masih baru dan terakhir itu saya masuk November karena permintaan dari tim ke saya. Background saya adalah IT tapi karena suka game dan ditawari, saya mau dan baru beberapa bulan," ujar Brando kepada CNBC Indonesia baru-baru ini.

Berbanding jauh dengan profesi lamanya, begitulah kata Brando. Namun ini adalah sebuah hal baru baginya untuk mempersiapkan kebutuhan para atlet online menuju turnamen.


Suka duka pun tak terelakan selama beberapa bulan menjadi manajer atlet olahraga online. Brando merasa senang bila tim asuhannya membawa hasil maksimal alias juara. Sedangkan dukanya yakni bila para atlet sulit diatur dan tidak disiplin.

Ketika ditanya apakah menjadi manajer atlet olahraga online cukup menjanjikan bagi kehidupannya kelak, dia pun mengaku tidak. Menurutnya ini hanyalah profesi baru yang menambah pengalamannya.

Pria berusia 28 tahun ini juga masih nyaman dengan profesi barunya sebab memiliki waktu yang fleksibel sehingga dia pun masih bisa melakukan aktivitas lain tanpa mengganggu pekerjaannya.

"Kalau buat saya, [pekerjaan ini] enggak menjanjikannya itu karena enggak ada peningkatannya. Kalau salary tergantung ya. Cuma saya senang memilih profesi ini karena pernah jadi bagian di sana," kata dia.

Menurutnya memiliki pekerjaan sebagai manajer atlet olahraga online di luar negeri ternyata lebih jelas ketimbang Indonesia. Itu lantaran euforia masyarakat Indonesia terhadap eSport masih baru.

[Gambas:Video CNBC]

Meski begitu, Brando pun yakin bila kelak organisasi eSport di Indonesia memiliki sistem yang setara dengan negara lain. Namun hal itu harus didorong dengan berbagai pihak.

"Kalau bagi saya manajer atlet online di luar lebih jelas karena mereka ada tim analisis dan sebagainya. Indonesia kan masih baru jadi harus melihat berbagai hal. Tapi saya yakin ini akan lebih maju ke depannya," kata dia.
(prm) Next Article Kisah Dua Wanita Raup Ratusan Juta Rupiah dari Bermain Game

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular