Liputan Khusus
Mengenal Sejarah eSport, Olahraga Online Para Gamer
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
19 August 2018 14:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Berbicara eSport mungkin masih banyak orang yang belum tahu. Ya, eSport merupakan sebuah kompetisi game yang sudah ada sejak lama atau tahun 1972 yang lalu.
Tahun 2000-an, perkembangan eSport menjadi semakin pesat. Salah satu negara yang terbilang sangat menerima budaya ini adalah Eropa, AS, dan Korea Selatan.
"E-sport kini jadi fenomena global, ternyata bermula dari sebuah kompetisi yang diadakan komunitas. Pertama e-sport itu sudah lama tapi benar-benar tidak diseriusi. Jadi kita melihat industri ini cukup menarik dan banyak negara sudah serius dengan e-sport," ujar Ashadi Ang, CEO & Co UniPin kepada CNBC Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Ashadi menuturkan saat ini ada salah satu kompetisi game yang sering dipertandingkan, seperti kompetisi Dota 2. Hadiahnya pun tak kalah besar dengan olahraga offline pada umumnya, yakni puluhan juta hingga miliaran rupiah.
"Sebenarnya belum ada standarnya belum ada yang menaungi ini semua untuk membuat sistem nasional atau internasional. Namun, ini semua kita berkaca pada sistem yang menjadi SOP [standard operating procedure/ prosedur operasi standar]," kata dia.
Kendati demikian, meskipun para atletnya bukanlah atlet sesungguhnya tapi turnamen ini selalu dibuat sangat profesional sehingga terlihat seperti olahraga betulan, sampai bermacam game seakan tak mau kalah ingin turut terjun menjadi bagian dari budaya eSport tersebut.
(prm) Next Article 15 Orang Ini Raup Miliaran Rupiah karena Main Video Game
Di era 90-an, teknologi internet pun mulai merebak di Amerika Serikat (AS) kala itu. Alhasil, kompetisi game pun berkembang menjadi kompetisi-kompetisi online, beserta dengan organisasi yang punya visi untuk menjadikan kompetisi game menjadi sebuah industri eSport.
[Gambas:Video CNBC]Tahun 2000-an, perkembangan eSport menjadi semakin pesat. Salah satu negara yang terbilang sangat menerima budaya ini adalah Eropa, AS, dan Korea Selatan.
"E-sport kini jadi fenomena global, ternyata bermula dari sebuah kompetisi yang diadakan komunitas. Pertama e-sport itu sudah lama tapi benar-benar tidak diseriusi. Jadi kita melihat industri ini cukup menarik dan banyak negara sudah serius dengan e-sport," ujar Ashadi Ang, CEO & Co UniPin kepada CNBC Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Ashadi menuturkan saat ini ada salah satu kompetisi game yang sering dipertandingkan, seperti kompetisi Dota 2. Hadiahnya pun tak kalah besar dengan olahraga offline pada umumnya, yakni puluhan juta hingga miliaran rupiah.
Dari hal tersebut tidaklah heran sampai bermacam-macam game seakan tak mau kalah ingin turut terjun menjadi bagian dari budaya eSport tersebut.
"Sebenarnya belum ada standarnya belum ada yang menaungi ini semua untuk membuat sistem nasional atau internasional. Namun, ini semua kita berkaca pada sistem yang menjadi SOP [standard operating procedure/ prosedur operasi standar]," kata dia.
Kendati demikian, meskipun para atletnya bukanlah atlet sesungguhnya tapi turnamen ini selalu dibuat sangat profesional sehingga terlihat seperti olahraga betulan, sampai bermacam game seakan tak mau kalah ingin turut terjun menjadi bagian dari budaya eSport tersebut.
(prm) Next Article 15 Orang Ini Raup Miliaran Rupiah karena Main Video Game
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular