
Kenalkan Rashida Tlaib, Wanita Muslim Pertama di Kongres AS
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
09 August 2018 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia- Pada Selasa malam lalu, Rashida Tlaib memenangkan pemilihan anggota kongres di distrik 13 Michigan. Kemenangan ini sekaligus memuluskan jalannya sebagai wanita muslim pertama yang akan duduk di kongres Amerika Serikat sebagaimana dikutip dari Associated Press.
Di babak pemilihan berikutnya, di bulan November, Tlaib akan maju tanpa penantang dari pihak opoisisi yakni Partai Republik. Ia digadang-gadang sebagai calon kuat yang difavoritkan publik untuk resmi duduk sebagai anggota kongres pada Januari mendatang.
Tlaib akan menggantikan Rep. John Conyers, yang akan mundur di Desember karena alasan kesehatan dan dugaan terlibat kasus pelecehan seksual. "Saya ingin orang-orang di seluruh negeri tahu bahwa Anda tidak perlu menjual diri berlebihan. Anda tidak perlu mengubah diri Anda untuk mencalonkan diri - dan itulah kekuatan negara ini," kata Tlaib pada The New York Times, sebagaimana dilansir dari CNBC International, Kamis (09/08/2018).
Prestasi perempuan ini dimulai sejak 2008 lalu, ketika ia terpilih jadi anggota legislatif di Michigan. Ia menjabat sejak 2009 hingga 2014 dan mengawal anggaran jutaan dolar untuk fasilitas pelayanan kesehatan gratis, pelayanan sosial untuk lansia, dan pendidikan.
Dalam pidatonya setelah kemenangan Selasa malam, Tlaib, yang lahir dari orang tua Palestina, mengatakan dia akan melawan balik setiap kebijakan berbai rasis dan opresif yang perlu dibongkar dan memanggil Presiden Trump untuk perlakuan kasarnya terhadap imigran.
"Saya akan menekan kebijakan yang kontra dengan semangat Amerika dari pemerintahan ini."
Pada tahun 2016, Tlaib dikeluarkan dari daftar makan siang di Detroit setelah Trump menjadi calon presiden, tentang kebijakannya dan perlakuannya terhadap wanita di masa lalu. Di situs webnya, dia menjelaskan bagaimana dia akan terus berjuang melawan kebijakan Presiden Trump, termasuk yang berkaitan dengan imigrasi.
"Saya adalah putri imigran di negara ini, dan saya ingin mereka yang datang ke perbatasan kami mencari kehidupan yang lebih baik untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan saya," kata Tlaib.
Selain berjuang untuk reformasi imigrasi, ibu dua anak ini mengatakan bahwa beberapa prioritas utamanya setelah terpilih menjadi anggota kongres adalah menaikkan upah minimum jadi US$ 15 (Rp 216 ribu) per jam, dan memperjuangkan kesetaraan upah yang bagi perempuan, serta mencegah pemangkasan terhadap jaminan sosial dan kesehatan.
Rabu pagi kemarin, Tlaib pun bercuit di akun twitternya mengucapkan terima kasih kepada pemilihnya atas dukungan mereka dan mengekspresikan kegembiraan atas kemenangannya.
(gus) Next Article Tiket Pembukaan Asian Games Terjual 50%
Di babak pemilihan berikutnya, di bulan November, Tlaib akan maju tanpa penantang dari pihak opoisisi yakni Partai Republik. Ia digadang-gadang sebagai calon kuat yang difavoritkan publik untuk resmi duduk sebagai anggota kongres pada Januari mendatang.
Prestasi perempuan ini dimulai sejak 2008 lalu, ketika ia terpilih jadi anggota legislatif di Michigan. Ia menjabat sejak 2009 hingga 2014 dan mengawal anggaran jutaan dolar untuk fasilitas pelayanan kesehatan gratis, pelayanan sosial untuk lansia, dan pendidikan.
Dalam pidatonya setelah kemenangan Selasa malam, Tlaib, yang lahir dari orang tua Palestina, mengatakan dia akan melawan balik setiap kebijakan berbai rasis dan opresif yang perlu dibongkar dan memanggil Presiden Trump untuk perlakuan kasarnya terhadap imigran.
"Saya akan menekan kebijakan yang kontra dengan semangat Amerika dari pemerintahan ini."
Pada tahun 2016, Tlaib dikeluarkan dari daftar makan siang di Detroit setelah Trump menjadi calon presiden, tentang kebijakannya dan perlakuannya terhadap wanita di masa lalu. Di situs webnya, dia menjelaskan bagaimana dia akan terus berjuang melawan kebijakan Presiden Trump, termasuk yang berkaitan dengan imigrasi.
"Saya adalah putri imigran di negara ini, dan saya ingin mereka yang datang ke perbatasan kami mencari kehidupan yang lebih baik untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan saya," kata Tlaib.
Selain berjuang untuk reformasi imigrasi, ibu dua anak ini mengatakan bahwa beberapa prioritas utamanya setelah terpilih menjadi anggota kongres adalah menaikkan upah minimum jadi US$ 15 (Rp 216 ribu) per jam, dan memperjuangkan kesetaraan upah yang bagi perempuan, serta mencegah pemangkasan terhadap jaminan sosial dan kesehatan.
Rabu pagi kemarin, Tlaib pun bercuit di akun twitternya mengucapkan terima kasih kepada pemilihnya atas dukungan mereka dan mengekspresikan kegembiraan atas kemenangannya.
(gus) Next Article Tiket Pembukaan Asian Games Terjual 50%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular