Toto Boleh Menua, Namun 'Rossana' Tetap Dicinta di Java Jazz

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
04 March 2019 15:12
Penonton berkali-kali histeris ketika lagu pamungkas Toto dinyanyikan
Foto: Penampilan Band Toto asal Los Angeles dalam ajang Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu (3/3/2019) malam. Toto adalah band beraliran rock asal AS, terbentuk pada 1977. Saat ini Toto beranggotakan Joseph Williams, David Paich, Steve Porcaro, Steve Lukather, ditambah tiga touring member, Lenny Castro, Warren Ham, Shem von Schroeck dan Shannon Forrest. (CNBC Indonesia/Andrean kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dengan penampilan yang cemerlang di BNI Java Jazz Minggu (3/3/2019) tadi malam, mungkin tidak ada yang menyangka personil band Toto sudah berumur rata-rata 60 tahun.

Bahkan penampilan tadi malam merupakan perayaan ulang tahun ke 40 band asal Los Angeles ini. "Halo Jakarta, apa kabar? Terima kasih sudah datang. Ini ulang tahun ke-40 kami," ujar gitaris Steve Lukather.

Konser Toto: Penampilan Cemerlang, Veteran RockFoto: Penampilan Band Toto asal Los Angeles dalam ajang Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu (3/3/2019) malam. Toto adalah band beraliran rock asal AS, terbentuk pada 1977. Saat ini Toto beranggotakan Joseph Williams, David Paich, Steve Porcaro, Steve Lukather, ditambah tiga touring member, Lenny Castro, Warren Ham, Shem von Schroeck dan Shannon Forrest. (CNBC Indonesia/Andrean kristianto)


Tampil dengan formasi Joseph Williams (vokal), Steve Porcaro (keyboard) Shem von Schroeck (bass), Warren Ham (saksofone), Xavier Taplin (keyboard), Shannon Forrest (drum), dan Lenny Castro (perkusi), Toto langsung menggebrak Java Jazz dengan lagu Devil Towers dan dilanjutkan dengan Hold The Line dan Lovers in The Night

Setelah tiga lagu pertama, penonton yang plural, dari milenial sampai paruh baya mulai panas. Mereka ikut melantunkan lagu berikutnya, Alone. Penonton pun histeris ketika intro I Will Remember berkumandang.

Lagu yang dibawakan oleh Lukather sebagai vokal ini memang cukup populer di Indonesia. Penonton kompak bernyanyi bersama lagu yang berasal dari album Tambu ini.

Toto yang memiliki basis aliran rock, juga memanjakan para pecinta jazz dengan lagu Jack to the bone yang merupakan instrumental jazz dan fusion. Usai lagu ini, Lukather kembali berinteraksi dengan penonton.

"Apakah anda ingin lagu untuk berpesta," tanya Lukather yang kemudian dijawab oleh penonton: Yes!

Intro Rossana pun terdengar yang kembali disambut oleh histeris penonton. "Not quite a year since you went away, Rosanna, yeah. Now she's gone and I have to say." Itulah lirik Rossana dinyanyikan oleh puluhan ribu penonton.

Rossana merupakan lagu kesembilan yang dinyanyikan tadi malam, dan seluruh personil Toto yang berusia tua tak sedikit pun terlihat lelah. Bahkan mereka tetap melanjutkan berdendang dalam lagu dansa Georgy Porgy. Toto menutup lagu dansa dengan Human Nature, lagu yang pernah dinyanyikan oleh Michael Jackson.

Konser Toto: Penampilan Cemerlang, Veteran RockFoto: Penampilan Band Toto asal Los Angeles dalam ajang Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu (3/3/2019) malam. Toto adalah band beraliran rock asal AS, terbentuk pada 1977. Saat ini Toto beranggotakan Joseph Williams, David Paich, Steve Porcaro, Steve Lukather, ditambah tiga touring member, Lenny Castro, Warren Ham, Shem von Schroeck dan Shannon Forrest. (CNBC Indonesia/Andrean kristianto)


Penonton kembali histeris ketika intro I'll Be Over You dinyanyikan. Ratusan hingga ribuan smartphone terangkat ke atas mengambil foto dan video ketika lagu ini dinyanyikan. Tidak heran, banyak postingan netizen di sosial media ketika lagu ini dinyanyikan.

Toto kemudian melanjutkan penampilan dengan lagu Girl Goodbye dan While My Guitar Gently Weeps. Pada lagu terakhir ini, ribuan lampu smartphone penonton melambai seperti ombak ketika Lukather memainkan melodi gitar.

Seusai lagu itu, Joseph Williams kemudian berkata ke penonton: "Mari kita mainkan lagu itu." Penonton pun langsung histeris karena ada ada 1 lagu yang sudah ditunggu dari awal penampilan, Africa.

Lagu yang telah berumur 36 tahun ini dikumandangkan oleh penonton dari berbagai lapisan umur. Lagu ini memang kembali populer pada tahun lalu berkat sosial media. Pada masanya, konon banyak orang meningkatkan volume speaker ketika intro Africa mengalun.

Seusai Africa, seluruh personil Toto tiba-tiba meninggalkan panggung dan lampu mendadak gelap gulita. Penonton pun berteriak "Kami mau lagi, kami mau lagi". Tak lama Seluruh personil kembali ke atas panggung dan menyanyikan lagu penutup Home of The Brave.

Saksikan 5 faktor yang bikin harga konser di Jakarta Mahal:
[Gambas:Video CNBC]


(dob/gus) Next Article Meriah, Java Jazz 2019 Hadirkan 100 Artis di 11 Panggung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular